Efek Pernikahan Anak Menurut Psikolog, Rentan Depresi dan Konflik

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 18 Mei 2020 21:35 WIB

Ilustrasi nikah muda. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Undang-undang Perkawinan di Indonesia mengatur batas usia pernikahan minimal 19 tahun. Namun kenyataannya, terjadi pernikahan anak yang usianya jauh lebih muda dari ketetapan.

Beragam alasannya antara lain orang tua kadang-kadang percaya bahwa melalui pernikahan, mereka melindungi anak perempuan mereka hingga berharap meningkatkan kehidupan ekonomi mereka.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pernikahan dini tidak disarankan. Menurut Psikolog Anisa Cahya Ningrum ada sejumlah risiko seperti masalah kesehatan, kekerasan, dan risiko psikologis yang bisa dialami.

Menurut Anisa masih ada ketidakstabilan emosi, yang memang sebenarnya sangat lumrah terjadi di usia remaja. Kondisi emosi remaja sering kali bergejolak, meledak-ledak, dan tidak stabil.

Jika di usia itu sudah berada dalam ikatan pernikahan, maka perlu ada pihak-pihak yang bisa menjadi stabilisator emosi dalam menjalani dinamika rumah tangga.

"Jadi ada risiko lebih tinggi untuk mengalami konflik dalam hubungan suami istri, namun jika salah satunya bisa bersikap lebih dewasa, maka hal ini akan bisa memberikan hasil yang lebih baik," ucap Anisa saat dihubungi Tempo.co, Sabtu 16 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Bagi anak perempuan juga berisiko lebih besar mengalami depresi, khususnya ketika mereka hamil dan dalam proses mengasuh anak. Selain karena faktor hormonal yang tidak stabil, kehamilan dan persalinan bisa memicu gangguan emosional bagi seorang ibu. Nah, jika si ibu ini berusia remaja, maka risikonya menjadi berlipat.

"Proses pengasuhan anak juga membutuhkan mental yang kuat dan tangguh. Jika seorang remaja dibebani tanggung jawab untuk mengasuh dan merawat anak, maka ini akan menjadi pemicu stres bagi mereka," lanjut Anisa.

Akan lain ceritanya, jika pasangan sudah punya pengalaman dalam mengasuh adik atau anggota keluarga yang lain. Mereka sudah punya bayangan dalam merawat seseorang, meski berbeda pula tantangannya dalam mengasuh buah hati.

Sementara itu dari sisi laki-laki, mereka dituntut menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab, bisa menjadi panutan, tegas, dan tangkas mengambil keputusan. Jika ia belum siap mengemban amanah itu, maka akan berisiko mengalami konflik dengan istri dan anak-anaknya.

Masa remaja juga identik dengan eksplorasi dan hidup “suka-suka”. Ketika di usia ini mereka sudah menghadapi tanggung jawab untuk mengurus rumah tangga, kemungkinan waktu dan energinya menjadi terbatas.

"Jika tidak menyiapkan diri tentang hal ini, maka bisa terjadi kekecewaan dan iri pada teman-teman sebayanya, yang bisa bebas tanpa beban. Namun jika mereka sudah memahami sejak awal, maka hal ini bisa teratasi," ungkap Anisa.

EKA WAHYU PRAMITA

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

2 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

4 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

4 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

6 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya