3 Hal yang Bikin Berat Badan Sulit Turun,Tak Perlu Hindari Karbo

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Senin, 11 Mei 2020 19:40 WIB

Ilustrasi berat badan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos dan saran kebugaran tidak sehat yang bisa menggagalkan program penurunan berat badan. Akibatnya, meski sudah mengikuti banyak saran, lemak di tubuh tak juga hilang. Bahkan ada yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu Anda waspadai. Apa saja? Berikut dipaparkan dalam Men's Health.

Anda tidak boleh menambah otot

Menurut International Journal of Obesity, otot Anda berkontribusi 20 persen dari laju metabolisme Anda, sementara massa lemak Anda menggunakan 3 persen energi Anda. Artinya, Anda bisa tetap ramping jika melibatkan penambahan otot melalui latihan membangun kekuatan.

Laju metabolisme adalah laju keseluruhan oksidasi jaringan bahan bakar oleh semua organ tubuh.

Bahan bakar ini antara lain karbohidrat, lemak, protein, alkohol, dan komponen makanan minor yang teroksidasi dalam jaringan, oksigen yang diambil oleh paru-paru dan produk akhir yang dibakar yakni karbon dioksida, air dan urea yang diekskresikan paru-paru, urin dan kulit.

Dengan kata lain, kondisi ini menentukan seberapa baik Anda membakar lemak dan menggunakan protein, yang semuanya dapat menyebabkan penurunan berat badan, retensi atau penambahan serta penambahan otot.

Beberapa latihan pembangun kekuatan untuk mendapatkan otot termasuk angkat beban, menggunakan berat badan Anda sebagai resistensi alami seperti push-up, crunches dan squat kaki.

Mengganti lemak jahat untuk yang baik

"Sebagian besar makanan mengandung campuran kedua jenis (lemak). Kehadiran lemak jenuh 'buruk' dalam steak iga mengandung jumlah kalori yang sama dengan salmon," kata pakar nutrisi Steve Grant seperti dilansir Medical Daily.

Menurut The Nutrition Source dari Harvard University, lemak jenuh berdampak negatif bagi kesehatan bila dikonsumsi berlebihan, meskipun tidak sebanyak lemak trans, yang banyak ditemukan dalam makanan olahan.

Makanan yang mengandung banyak lemak jenuh termasuk daging merah, mentega, keju, dan es krim. Lemak jenuh juga ada di beberapa lemak nabati seperti minyak kelapa dan minyak sawit.

Di sisi lain, lemak tak jenuh "baik" - lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda - menurunkan risiko penyakit. Makanan yang mengandung lemak tak jenuh tinggi termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, minyak ikan dan sayuran seperti minyak zaitun, minyak kanola dan bunga matahari.

Karbohidrat buruk untuk Anda

Anda tak perlu mengikuti diet minimal hingga tanpa karbohidrat untuk menurunkan berat badan.

Sebaliknya, Anda hanya menambah satu gram karbohidrat per pon berat badan dalam satu jam setelah pelatihan. Ini adalah formula optimal untuk menyimpan gram tersebut sebagai otot, dan bukan sebagai lemak.

Semua karbohidrat terurai menjadi gula darah atau glukosa. Namun, karbohidrat sederhana seperti dalam pasta dan roti cenderung melepaskan glukosa lebih cepat (yang memiliki efek samping menyebabkan lonjakan kadar insulin - bukan hal yang baik jika Anda menderita diabetes). Sementara karbohidrat kompleks seperti dalam sayuran hijau, ubi jalar dan beras merah terurai perlahan.

Jika Anda ingin menurunkan banyak berat badan atau mempertahankannya, ada baiknya mengonsumsi lebih banyak sumber karbohidrat berserat tinggi.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

7 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

12 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

18 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

21 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

21 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

24 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

27 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

27 hari lalu

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

29 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

29 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya