Kekurangan Zinc Sebabkan Imunitas Lemah, Kenali Tanda-tandanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 9 Mei 2020 19:05 WIB

Ilustrasi kepala gatal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kita membutuhkan asupan vitamin dan mineral dari makanan untuk membuat imunitas atau kekebalan tubuh yang kuat, terutama di masa pandemi virus corona. Salah satu mineral yang dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh adalah zinc atau seng.

Zinc cenderung diabaikan ketika berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tetap sehat. Jika dikonsumsi secukupnya, itu bisa memperkuat kekebalan tubuh kita. Ini juga baik untuk mata, tulang, dan membantu dalam memproses protein. Zinc juga memastikan sistem hormonal tetap seimbang.

Ahli gizi dari India Kavita Devgan mengatakan bahwa kekurangan zinc lebih sulit untuk ditangani. "Agak sulit mendapatkan seng dari sumber tanaman, tubuh kita juga kesulitan. Ditambah lagi, tidak terlalu banyak sumber zinc di sekitar," kata dia seperti dikutip Times of India, Kamis, 7 Mei 2020.

Menurut rekomendasi diet terbaru, jumlah harian zinc adalah 8 miligram (mg) untuk wanita dan 11 mg untuk pria dewasa. Mineral ini bisa didapatkan dari protein hewani seperti daging merah, telur, dan susu sapi. Sedangkan untuk vegetarian, zinc bisa didapat dari kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk kacang mete, biji-bijian utuh, tahu, kacang-kacangan dan produk susu tertentu diperkaya dengan seng.

Jika Anda khawatir kekurangan zinc, berikut adalah beberapa tanda masalah.

1. Pertumbuhan lambat

Salah satu tanda yang paling jelas dari defisiensi zinc adalah pertumbuhan yang lambat, terutama pada anak-anak. Ketika tubuh tidak menemukan zinc yang cukup, , perkembangan sel akan terhambat dan menyebabkan masalah pada usia muda.

2. Kekebalan lemah

Advertising
Advertising

Kita sering mengasosiasikan vitamin C dan makanan antioksidan dengan kekebalan yang baik dan meremehkan kekuatan zinc dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Zinc membantu tubuh tetap dalam kondisi yang baik, meningkatkan produksi sel-T dan sel darah merah, melawan infeksi dengan cepat dan mencegah kuman dan patogen berbahaya masuk ke dalam tubuh. Kekurangan lebih lanjut dapat menunda pertumbuhan kembali dan pemulihan dari penyakit kronis.

3. Respons neurologis terlambat

Sistem kekebalan tubuh yang buruk juga bisa memicu keterlambatan neurologis dalam tubuh, yang berarti bahwa koneksi saraf membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons dan mensintesis. Jika dibiarkan, kekurangan zinc juga bisa menyebabkan defisit perhatian, masalah motorik juga.

4. Indra perasa dan penciuman tidak sensitif

Seng memiliki peran penting dalam membentuk selera Anda. Jika Anda kekurangan zinc, bisa jadi Anda menderita masalah kehilangan bau atau rasa, atau tidak menemukan makanan yang menarik seperti sebelumnya. Kekurangan seng juga bisa mengganggu sistem pencernaan.

5. Bekas luka dan ruam

Tanda lain dari kekurangan seng terlihat pada kulit. Kemunculan ruam, bekas luka, atau jerawat yang tiba-tiba atau meningkat pada kulit, atau pada kulit kepala. Asupan zinc yang rendah bisa mengganggu produksi hormon dan membuat Anda terpapar masalah kulit. Dalam kasus yang ekstrem, kekurangan zinc yang parah dapat memicu masalah autoimun juga.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

16 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Khasiat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Khasiat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

Daun salam selain dikenal sebagai pelengkap bumbu masakan, saat direbus juga menghasilkan senyawa kimia yang bagus untuk kesehatan tubuh manusia

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

5 hari lalu

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

Konsumsi suplemen yang memiliki klaim meningkatkan kekebalan tubuh itu sebaiknya dihindari pada pasien lupus.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

9 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

13 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

18 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

21 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

22 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya