9 Khasiat Minyak Eukaliptus yang Disebut Bisa Menangkal Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 9 Mei 2020 16:30 WIB

Ilustrasi minyak eukaliptus (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Minyak eukaliptus yang saat ini dikembangkan sebagai penangkal corona oleh Kementerian Pertanian telah lama diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu yang paling populer adalah meredakan gejala batuk.

Selain itu, minyak yang diekstrak dari dedaunan pohon eucalyptus ini memiliki kekuatan untuk mengatasi dahak atau slam di saluran tenggorokan, membersihkan luka, hingga mengusir serangga.

Berikut ini manfaat minyak eucalyptus untuk kesehatan keluarga.

1. Meredakan batuk

Manfaat minyak eukaliptus yang pertama sudah jelas, yaitu menjadi obat batuk alami. Tidak heran, banyak obat batuk di apotek yang menjadikan eukaliptus sebagai salah satu bahan utama.

Caranya menggunakan minyak eukaliptus untuk meredakan batuk dan flu sangatlah mudah. Oleskan saja ke dada dan bagian leher, dan rasakan “keajaibannya”.

2. Menghilangkan lendir di dada

Saat batuk, biasanya ada gejala lain yang menyertai, yakni lendir di dalam dada. Manfaat minyak eukaliptus selanjutnya adalah membantu Anda mengeluarkan lendir membandel yang menempel di dalam dada itu.

Advertising
Advertising

Hiruplah uap dari air hangat yang sudah tercampur dengan minyak eukaliptus, agar saat Anda batuk, lendir di dada juga bisa terangkat.

3. Mencegah kedatangan serangga

Nyamuk dan serangga penggigit lainnya sangatlah menyebalkan. Penyakit yang mereka bawa tentu mengganggu kesehatan. Bagi Anda yang tidak suka bau obat semprot serangga, gunakan saja aroma minyak eukaliptus untuk mencegah kedatangan nyamuk dan berbagai macam serangga lainnya.

4. Sebagai disinfektan luka

Suku asli Australia, Aborigin, telah menggunakan minyak eukaliptus untuk menyembuhkan luka serta mencegah infeksi. Saat ini, minyak eukaliptus juga masih dipercaya untuk mencegah peradangan dan mempercepat proses penyembuhan.

5. Melancarkan pernapasan

Saat asma dan sinusitis menyerang, pernapasan pun jadi berat. Menghirup uap air yang sudah dicampurkan dengan minyak eukaliptus, bisa membantu. Sebab, uap hangat yang mengandung aroma eukaliptus ini bisa membantu membersihkan pernapasan dari lendir.

Sementara itu untuk asma, peneliti masih butuh riset lanjutan untuk membuktikan bagaimana cara kerja eukaliptus dalam meredakan gejala asma.

Selain itu, Anda dilarang menggunakan minyak eukaliptus untuk asma, tanpa anjuran dan pengawasan dokter.

6. Menjadi obat penahan nyeri

Percaya tidak percaya, manfaat minyak eukaliptus juga bisa menghilangkan rasa nyeri. Dalam sebuah penelitian, pasien yang baru saja menjalani operasi penggantian tempurung lutut, menghirup uap minyak eukaliptus dengan durasi 30 menit selama 3 hari. Hasilnya, rasa nyeri mereda dan tekanan darah pasien pun menjadi stabil.

7. Mencegah penyakit mulut

Dokter gigi menyarankan untuk mencairkan minyak eukaliptus, kemudian mencampurkan 1 tetesnya dengan pasta gigi. Setelah itu, Anda bisa memakainya untuk menggosok gigi. Hal ini dipercaya bisa mengurangi plak gigi, radang gusi, dan menghilangkan bau mulut tak sedap.

8. Menjaga gula darah tetap stabil

Minyak eukaliptus juga dipercaya sebagai obat diabetes yang bisa membantu Anda mengontrol kadar gula darah. Akan tetapi, para peneliti belum menemukan cara kerja minyak eukaliptus dalam mengobati diabetes.

9. Meredakan nyeri sendi

Penelitian merekomendasikan minyak eukaliptus sebagai obat pereda nyeri sendi. Tidak heran kalau banyak krim pereda nyeri sendi di apotek, yang mengandung minyak eukaliptus. Segala jenis nyeri sendi seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis dipercaya bisa reda jika Anda menggunakan minyak ini.

Jangan pernah menggunakan minyak eukaliptus tanpa pengawasan dokter, jika Anda memiliki kondisi medis yang bisa diperparah dengan minyak tersebut. Selain itu, Anda dianjurkan untuk mengoleskan minyak eukaliptus ke sedikit bagian kulit Anda, untuk melihat potensi reaksi alergi. Jika Ada, segera hentikan penggunaannya.

SEHATQ

Berita terkait

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

11 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

29 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

30 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

31 hari lalu

Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.

Baca Selengkapnya

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

36 hari lalu

6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.

Baca Selengkapnya

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

50 hari lalu

Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

1 Maret 2024

Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

Selain perokok, kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang yang positif HIV karena imunnya rendah, serta balita dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?

Baca Selengkapnya