Kulit Kusam Meski di Rumah Saja? Cek Saran Dokter Mengatasinya
Reporter
Eka Wahyu Pramita
Editor
Mila Novita
Rabu, 6 Mei 2020 20:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Walaupun tengah menjalani masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bukan berarti Anda juga melupakan perawatan kulit selama di rumah. Sebab, kulit pun bisa berubah jadi kusam jika diabaikan.
Dokter spesialis kulit Arini Widodo mengatakan, prinsipnya penggunaan skincare ialah perawatan yang kontinyu, bukan seperti penyakit yang diberi obat antibiotik kalau sudah selesai dihentikan.
"Pada prinsipnya skincare bisa kita tinjau dari tujuannya, ada skincare untuk anti aging, whitening, jerawat, dan lainnya sesuai fungsi. Lalu ada yang melihat dari jenis produknya seperti cleanser, toner, krim, serum, sunscreen, dan lainnya," ucap Arini dalam Instagram Live Ayah Bunda, pekan lalu.
Arini melanjutkan, setiap produk skincare tersebut bisa dipilih sesuai dengan problem kulit dan tipe kulit. Problem kulit dan tipe kulit ini berbeda. Problem kulit meliputi masalahnya, misal jerawat, keriput, dan flek. Sedangkan tipe kulit itu apakah kering, berminyak, sensitif, atau kombinasi.
"Tentu perawatan penting untuk menjaga kulit kita sehat atau untuk mencapai suatu tujuan, misal lebih putih, lebih awet muda, tidak berjerawat, dan mencegah kulit kusam," lanjutnya.
Menurut Arini, banyak hal yang dapat menyebabkan kulit kusam, yakni penumpukan kulit mati. Seiring umur, regenerasi kulit kita melambat. Beda dengan bayi yang kalau luka saja cepat sekali sembuh. Itu menunjukkan regenerasi kulit yang bagus. Pada orang dewasa regenerasi kulit yang melambat membuat penumpukan kulit mati sehingga menjadi kering dan hiperpigmentasi atau gelap.
"Perlu diperhatikan bukan berarti orang dengan kulit hitam lebih (pigmentasinya), terkadang yang terjadi distribusi pigmen tidak rata membuat skin tone atau membuat flek pada kulit sehingga tidak enak dipandang," ujar dia.
Mulai muncul tanda kerutan atau permukaan kulit yang tidak rata juga dapat membuat kulit tampak kusam. Karena penyebab kusam berbeda-beda, jadi setiap orang harus personalized tergantung penyebab kusamnya.
"Akan tetapi secara umum kita dapat membersihkan wajah minimal dua kali sehari dengan cleanser yang lembut, dan lakukan eksfoliasi ringan pada kulit 2-3 kali seminggu," Arini menyarankan.
Perlu diperhatikan, eksfoliasi untuk kulit yang sensitif harus di konsultasikan dulu pada dokter spesialis kulit. Pemakaian serum atau krim malam yang dapat memicu regenerasi kulit dapat membantu mengatasi pigmentasi, masalah penuaan, dan membantu mengangkat kulit mati.
"Bagi seseorang dengan kulit kering dapat menggunakan pelembap sesuai jenis kulit. Tabir surya digunakan 15 menit sebelum terkena pajanan matahari. Di luar dari itu, apabila ada masalah kulit spesifik perlu diatasi terlebih dahulu. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin," ucap Arini.
Perlu diingat juga bahwa kulit dapat menjadi gambaran kesehatan fisik dan mental. Merokok dan stres misalnya, akan memberikan sejumlah masalah pada kulit seperti jerawat, penuaan, dan wajah yang tidak cerah. Oleh karena itu faktor pencetus seperti dua hal ini sebaiknya dihindari untuk mendapatkan hasil akhir kulit yang lebih sehat.