Tren Pakai Face Shield Keluar Rumah, Efektifkah Cegah Corona?

Editor

Mila Novita

Rabu, 6 Mei 2020 18:15 WIB

Perawat menggendong bayi yang mengenakan "Face Shield" di RSIA Tambak, Jakarta, Kamis, 16 April 2020. Untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19, pihak rumah sakit memberikan "Face Shield" atau penutup muka pada bayi yang baru lahir. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini mulai banyak warga yang mengenakan face shield atau perisai wajah transparan yang menutup hampir seluruh wajah. Apakah efektif mencegah virus corona?

Melansir dari laman WebMD, Rabu 6 Mei 2020 tim ahli dari University of Iowa mengatakan pelindung wajah mungkin menggantikan masker sebagai pencegah yang lebih nyaman dan lebih efektif untuk Covid-19, terutama untuk tenaga medis.

"Pelindung wajah yang dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau, harus dimasukkan sebagai bagian dari strategi untuk secara aman dan secara signifikan mengurangi penularan dalam pengaturan komunitas," kata tim yang terdiri dari tiga orang dokter itu.

Dilaporkan dalam Journal of American Medical Association, 29 April 2020, para ahli yang dipimpin oleh Eli Perencevich, dari departemen kedokteran penyakit dalam universitas, dan Sistem Perawatan Kesehatan Veterans Affairs Kota Iowa, mengatakan inilah masanya perisai wajah atau face shield. Menurut Perencevich dan timnya, pelindung wajah dapat memberikan pilihan yang lebih baik.

Agar efektif dalam menghentikan penyebaran virus, pelindung wajah harus diperluas hingga di bawah dagu. "Selain itu disarankan juga harus menutupi telinga dan seharusnya tidak ada celah yang terbuka antara dahi dan topi face shield" kata anggota tim Iowa.

Advertising
Advertising

Face shield memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan masker, tambah mereka. Pertama, mereka dapat digunakan kembali tanpa henti, hanya perlu dibersihkan dengan sabun dan air atau desinfektan umum. Kedua, biasanya lebih nyaman dipakai daripada masker, dan dengan face shield dapat menjadi penghalang yang membuat orang tidak mudah menyentuh wajah mereka sendiri.

Saat berbicara, orang kadang-kadang menarik masker untuk mempermudah - tetapi hal itu tidak perlu dilakukan dengan face shield. Penggunaan face shield juga merupakan pengingat untuk menjaga jarak sosial, tetapi memungkinkan visibilitas ekspresi wajah dan gerakan bibir untuk persepsi ucapan.

Belum ada penelitian yang dilakukan untuk melihat seberapa baik pelindung wajah membantu mencegah virus yang diembuskan atau batuk menyebar keluar dari pengguna yang terinfeksi. Namun mereka menekankan bahwa face shield seharusnya hanya menjadi salah satu bagian dari upaya pengendalian infeksi, bersama dengan jarak sosial dan mencuci tangan.

Tapi pakar lainnya berpendapat beda. Shan Soe-Lin, seorang dosen urusan global di Universitas Yale di New Haven, Connecticut, dan ahli imunologi, mengatakan face shield tidak perlu digunakan masyarakat umum.

"Rata-rata orang seperti Anda atau saya, menjaga jarak sosial dan mengenakan topeng kain dengan benar, melakukan lebih dari cukup," kata Soe-Lin, seperti dikutip Today.

Ia menambahkan bahwa perisai plastik tidak akan menyaring udara dan hanya akan memblokir tetesan agar tidak mengenai wajah Anda, terutama jika tidak dipakai bersamaan dengan kain penutup wajah.

Belum ada intervensi apa pun - bahkan vaksin - yang dapat menjamin keefektifan 100 persen terhadap virus corona, sehingga pelindung wajah tidak boleh dijadikan sebagai standar kesehatan.

Hal perlu dilakukan adalah tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan virus corona.

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

4 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

11 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

16 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya