Permintaan Tinggi, Desainer Rengganis Buat Masker Kain Premium

Editor

Mila Novita

Rabu, 6 Mei 2020 16:15 WIB

Masker kain premium dengan detail embroidery karya desainer Riri Rengganis (Dok. Rengganis)

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperpanjang lagi hingga akhir Mei nanti, pemakaian masker kain dianjurkan untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona yang semakin meluas.

Kini semakin banyak desainer yang membuat masker kain, bahkan beberapa di antaranya menyiapkan edisi premium sesuai dengan permintaan pasar. Salah satunya adalah desainer Riri Rengganis.

"Ide dari pembuatan masker premium ini sebetulnya sangat sederhana, saya hanya mencoba untuk menawarkan kepada pelanggan loyal saya, desain yang bisa dipadukan dengan koleksi baju yang sudah ada, baik dari brand Rengganis maupun Indische," ucap Riri melalui siaran pers, Selasa 5 Mei 2020.

Di luar dugaan, ternyata justru masker ini menarik juga bagi orang-orang
baru yang belum kenal dengan kedua brand Riri. Ternyata, kebutuhan akan masker premium sangat tinggi, dan sekarang telah menjadi produk aksesoris paling dicari.

Advertising
Advertising

Riri mengatakan bahwa maskernya terbuat dari bahan 100 persen katun voille dilapisi dengan woven interlining (istilah umumnya “trikot”) dan satu lagi lapis tipis non-woven interlining (istilah umumnya “kain kapas”). Lalu dalamnya ditutup dengan katun voille lagi agar bisa disisipkan tisu (reusable tissue ataupun tisu basah yang dikeringkan) sebagai filter sesuai anjuran pemerintah.

"Sebelum diluncurkan, saya sudah tes masker ini. Tanpa tisu pun sudah tidak bisa meniup lilin di depannya. Namun dengan bentuknya yang seperti mangkuk, maka kain tidak menempel pada lubang hidung sehingga kita tetap nyaman untuk bernapas (breathable)," ucapnya.

Dengan kemunculan berbagai desain masker premium, customised, tematik, batik, tenun dan lain-lain oleh berbagai UKM di seluruh Indonesia, terasa betul ini bukan saja masalah kesempatan bisnis. Tetapi perlu didokumentasikan sebagai potret sejarah bagaimana industri kecil Indonesia berjuang dan menggeliat di tengah ketidakpastian.

Kondisi menjadi rentan karena tidak adanya insfrastruktur industri, sekaligus tangguh (resilient) karena tinggi kreativitas didukung oleh pasar dalam negeri yang berjiwa gotong-royong, tetap semangat membeli produk sesama pengrajin/desainer lokal.

"Sesungguhnya ini adalah masa yang sangat menarik. Saya penasaran, sejauh mana ekonomi kreatif bisa berkontribusi pada kehidupan di masa sulit, maupun di dunia baru nanti setelah pandemi di mana perilaku manusia dan pola konsumsinya sudah
berubah," pungkasnya.

Riri mengatakan saat ini tiga outletnya di Alun Alun Indonesia GI, Sarinah
Thamrin, bahkan butik konsinyasi di Singapura juga sedang tutup karena lockdown akibat pandemi Covid-19. Ia sementara ini fokus pada penjualan online dan membuat produk yang lebih relevan dengan kebutuhan dan daya beli sekarang.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Mengenal Donatella Versace, Sosok di Balik Brand Fashion Ikonik Versace

3 hari lalu

Mengenal Donatella Versace, Sosok di Balik Brand Fashion Ikonik Versace

Donatella Versace dilahirkan sebagai anak terakhir dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya, Tina, meninggal karena infeksi tetanus pada usia 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

4 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya