Warna Bibir Bisa Berubah, Ada yang Disebabkan Penyakit Serius

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Rabu, 6 Mei 2020 10:45 WIB

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memang lahir dengan warna bibirnya sendiri-sendiri sesuai dengan warna kulitnya secara keseluruhan. Seiring dengan bertambahnya usia dan faktor gaya hidup, warna bibir ini dapat berubah.

Perubahan warna bibir seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu yang paling instan adalah konsumsi makanan atau minuman dengan pewarna, misalnya buah-buahan beri dan buah naga. Paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan warna bibir berubah, begitu pula jika Anda menderita kekurangan nutrisi tertentu atau bahkan penyakit.

Perubahan warna bibir mungkin terjadi ketika Anda juga mengalami perubahan psikologis atau mengonsumsi obat atau zat kimia tertentu. Ada kondisi yang tidak berbahaya, namun tidak sedikit juga perubahan warna bibir yang mengindikasikan masalah serius.

Berikut beberapa contoh warna bibir dan indikasi medis yang mungkin menyertainya

1. Biru

Advertising
Advertising

Warna bibir biru menandakan orang tersebut menderita kekurangan oksigen atau disebut juga sianosis. Selain bibir, ujung jari tangan dan jari kaki Anda juga akan berubah menjadi kebiruan jika mengidap penyakit ini.

Bibir yang berubah menjadi biru merupakan indikator terjadinya pengurangan peredaran oksigen di dalam tubuh sehingga mengganggu kinerja jantung dan paru-paru. Beberapa penyebab kondisi ini antara lain tersedak, serangan jantung, syok, penyakit paru-paru, seperti asma, pneumonia, dan emfisema.

Selain itu bisa juga keracunan darah (sepsis), keracunan bahan kimia seperti insektisida, nitrat dan nitrit, serta berada pada suhu yang sangat dingin (akrosianosis).

Jika Anda menderita kondisi ini atau melihat orang lain mengalaminya, segera hubungi unit gawat darurat. Apalagi, jika warna bibir biru disertai dengan sesak napas, nyeri dada, dan sakit kepala hebat.

2. Hitam

Warna bibir hitam dapat disebabkan oleh gaya hidup, seperti merokok. Tidak jarang juga warna bibir menjadi hitam sebagian atau seluruhnya ketika Anda mengalami cedera atau menderita luka bakar yang menimbulkan bekas luka, bibir pecah-pecah, hingga rusak.

Dalam kasus yang lebih parah, bibir hitam juga bisa disebabkan oleh penyakit Addison. Penyakit ini terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup kortisol dan (kadang) aldosteron.

3. Putih

Ketika Anda menderita anemia, bibir akan berubah menjadi putih pucat. Tidak jarang, pucat pada bibir juga dibarengi dengan pucatnya warna wajah secara keseluruhan, dinding mata bagian dalam, mulut, hingga kuku.

Kemungkinan lain yang menyebabkan warna bibir menjadi putih adalah tumbuhnya jamur mulut (oral candidiasis) secara berlebihan. Jamur ini biasanya tumbuh di lidah dan pipi bagian dalam, namun juga bisa muncul pada bibir bagian dalam, langit-langit mulut, dan gusi.

Kondisi lain yang juga bisa menyebabkan warna bibir menjadi putih adalah tekanan darah rendah, masalah pada peredaran darah, serta kekurangan vitamin. Adanya penyakit kronis, frostbite, dan konsumsi obat tertentu juga bisa menjadi penyebabnya.

4. Warna bercak

Perubahan warna bibir juga dapat berbentuk seperti bercak (spotted). Penyebabnya bisa bermacam-macam, salah satu yang tidak membahayakan adalah paparan sinar matahari berlebihan atau konsumsi obat tertentu.

Kondisi ini bisa berkurang dengan sendirinya ketika Anda mengurangi intensitas berada di luar ruangan atau tidak lagi meminum obat yang dimaksud. Meskipun demikian, warna bibir bercak sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk meminimalisir kemungkinan adanya penyakit kronis di dalam tubuh Anda.

Beberapa penyakit kronis yang mungkin ditandai dengan warna bibir bercak adalah hemokromatosis atau kelainan karena terlalu banyak zat besi, sindrom Peutz-Jeghers atau munculnya daging tumbuh nonkanker di saluran pencernaan, dan Carney complex karena munculnya berbagai tipe tumor di berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, mata, dan bibir. Kadang kala, warna bibir bercak juga mengindikasikan kanker kulit ganas atau disebut juga melanoma.

SEHATQ

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

5 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

7 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

8 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya