Ingin Bisnis Makanan saat Ramadan, Simak Tips dari Chef Ragil

Editor

Mila Novita

Selasa, 21 April 2020 15:00 WIB

Ilustrasi kue lumpur. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan yang tinggal hitungan hari tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya Anda bisa berbuka puasa di mana saja, kali ini Anda di rumah saja. Tak bisa lagi menikmati takjil di restoran favorit.

Di tengah keprihatinan ini, muncul inisiatif membuka bisnis rumahan yang bisa menghasilkan pemasukan tambahan melalui pemesanan online. Nah, bagi Anda yang juga berencana membuka usaha makanan saat bulan puasa, perlu memperhatikan makanan ready to cook dan serve yang tepat.

Menurut Chef Ragil Imam Wibowo, proses pemasakan makanan yang siap saji tidak jauh beda, hanya terdapat beberapa trik. Misalnya bikin risol, ketika mau dijual sebagai ready to serve atau frozen food, sebisa mungkin jangan digoreng sampai matang. Anda bisa menggoreng cukup 50-60 persen bahan matang setelah itu simpan dulu freezer, begitu ada order bisa langsung kirim. Trik membekukan cocok untuk makanan-makanan yang akan disajikan panas. Jadi, pembeli tinggal memanaskannya.

"Sekarang kebanyakan yang saya lihat sama sekali mentah. Challenge-nya kalau mentah digoreng pasti lepas, jadi harus tetap digoreng tapi tidak boleh 100 persen," ucapnya dalam Chef Talk Live Instagram Unilever Food Solutions dengan tema Berbisnis Kuliner di Masa Penuh Tantangan, Senin 20 April 2020.

Menurut chef gastronomi, tips paling mudah bisnis makanan bisa dimulai dari menu favorit di keluarga. Menu keluarga biasanya relevan dengan menu Ramadan.

"Contoh paling gampang snack, sebab Indonesia surganya snack, mau manis atau asin. Enggak usah jauh-jauh, bikin saja kolak duren. Dari semua pasti beda-beda rasanya dan banyak orang doyan," ucap peraih penghargaan Koki Terbaik masakan Asia di Dunia pada 2018 ini.

Sementara untuk pengemasan, kalau makanan awet seperti makanan kering bisa divakum.

"Kalau belum ada vakum bisa pakai plastik khusus makanan yang banyak dijual di mana-mana. Jangan plastik kiloan karena kondisi kekuatannya berbeda jadi kurang fresh. Pakai plastik yang ada rekatnya, sebisa mungkin semua angin dikeluarkan dulu," ucapnya.

Kemudian tips lainnya ialah menjual makanan yang bisa disimpan atau stock. Itu salah satu solusi mendapat cash balik. Lebih baik dijual dengan harga kompetitif, jangan kemahalan.

"Ketika ada kondisi seperti ini dipaksa untuk lebih kreatif dan menyiapkan apa yang diminta oleh pasar. Prinsipnya jangan merasa takut, coba saja test pasar. Karena masa sekarang paling luar biasa," tambah Chef Ragil

Test pasar yang sekarang efektif untuk promosi adalah WhatsApp karena bisa selalu dilihat sama teman kontak, kemudian Instagram untuk pasar normal, untuk senior ada Facebook, dan Line buat sasaran milenial. "Anda juga bisa menawarkan ke tetangga atau teman dulu. Kalau sudah lebih dari 10 baru mulai ke luar. Tahapan itu akan ada efeknya," kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

2 jam lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

5 jam lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

1 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

4 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

5 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

7 hari lalu

Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

9 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya