Dampak Corona, Desainer Stella McCartney Rumahkan Ratusan Staf
Reporter
Bisnis.com
Editor
Mila Novita
Selasa, 21 April 2020 09:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Stella McCartney dilaporkan terpaksa memecat ratusan staf di tengah pandemi virus corona. Stella yang memiliki sekitar 1.400 karyawan ini merumahkan setengah karyawannya, sementara yang lain mengalami pemotongan gaji.
Desainer fashion yang juga anak perempuan Sir Paul McCartney itu mengelola rumah mode dengan namanya sendiri. Ia dikenal sebagai perancang yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi. Dia merancang salah satu gaun pengantin Meghan Markle
Keputusan tersebut membuat anggota staf Stella kesal, dimana satu karyawan mengatakan mereka 'sangat terluka' oleh keputusan itu.
Pekerja mengkritik Stella, karena tidak memiliki 'kesetiaan'. Mereka berkata tindakannya tidak bisa diterima secara moral.
"Kami semua berharap lebih banyak dari Stella, tetapi dia tidak menunjukkan kesetiaan. Dia bangga akan kepercayaan sosialnya, tetapi kita baru saja dibuang," demikian ujar salah satu karyawan yang terkena PHK seperti dikutip metro.co.uk.
Langkah ini akan membuat desainer itu bergantung pada skema retensi pekerjaan pemerintah, yang telah diberlakukan selama pandemi karena bisnis terkena dampak dan akan membayar hingga 80% dari gaji karyawan.
Stella memiliki 51 toko pakaian di seluruh dunia, termasuk New York, LA, dan London, yang terpaksa ditutup karena kebijakan lockdown.
Sebelumnya, Victoria Beckham juga telah dipaksa untuk memecat 25 anggota staf dari labelnya sendiri
Menurut The Sun, Victoria memilih untuk tidak menerima gaji karena label desainernya membuat perubahan dramatis untuk selamat dari krisis corona ini.
Ibu empat anak itu telah berdiskusi dengan semua stafnya dan menawarkan paket kebijakan selama masa sulit ini.
"Kami sedang bekerja keras untuk memastikan tim VB kami yang bernilai tinggi dilindungi dengan menjaga bisnis kami tetap sehat. Setelah dengan hati-hati menilai semua opsi kami," ujarnya.
Sementara itu, sebuah sumber mengatakan itu bukan keputusan yang dia ambil dengan enteng, tetapi untuk stabilitas jangka panjang perusahaan.