Melepaskan Emosi dan Stres dengan Metode Sedona, Ini Caranya

Sabtu, 18 April 2020 13:00 WIB

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di kondisi penuh ketidakpastian seperti pandemi virus corona ini, kebutuhan akan kedamaian hati, ketenangan pikiran sangat penting. Selain itu, kita juga harus belajar keluar dari zona nyaman.

Kenyamanan yang selama ini kita terima begitu saja atau take for granted dan belajar mensyukuri semua kenyamanan yang sudah pernah kita alami. Misalnya kenyamanan seperti berjalan di keramaian, kebebasan bertemu sahabat serta keluarga, kenyamanan, kebebasan traveling, berlibur, dan menghabiskan waktu di luar.

Kita belajar mengelola keseimbangan antara pekerjaan dan pribadi, mengelola berbagai peran kehidupan dijalankan dari rumah, belajar untuk bersantai, belajar untuk mencoba hal-hal baru via online, dan lainnya. Kita belajar untuk mengubah kekhawatiran menjadi peluang pembelajaran.

Awareness Transfiguration Facilitator dan Psychotherapist Ferry Fibriandani mengatakan memang banyak sekali ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, yang hadir dan support system untuk kondisi ini belum banyak tersedia. Menurut riset dari Kementrian Kesehatan sebanyak 90 persen masyarakat tidak bisa mengakses layanan kesehatan mental.

Oleh sebab itu Ferry yang juga Founder Rumah Remedi ini terdorong untuk membuka kelas sesi stress release atau melepaskan stres dan meditasi yang dilakukan di Rumah Remedi selama awal Maret hingga pertengahan April 2020.

Advertising
Advertising

Selama proses stress release diperoleh jawaban dari peserta, saat ditanya: “Apa situasi yang membuat Anda/Kita tidak nyaman dalam sebulan terakhir ini?” Adapun jawaban yang paling sering muncul adalah:

1. Kewalahan dengan multi peran di rumah.
2. Bosan tidak bisa kemana-mana, merasa terjebak, Mati gaya. Lu lagi lu lagi.
3. Bekerja rasanya menjadi 24 jam dengan WFH
4. Sampai kapan kondisi ini akan terjadi?
5. Apakah bisnis/pekerjaan saya aman?
6. Tidak bisa berjumpa keluarga, terutama saat acara penting
7. Paranoid, khawatir, saat ketemu orang atau saat terpaksa keluar rumah
8. Khawatir dengan kondisi kesehatan diri dan keluarga

"Kemudian apa emosi yang hadir menyertai kondisi tersebut? Mayoritas menjawab : Takut, khawatir, Bosan, bingung, kesal, paranoid, capek, overwhelm (kewalahan), over productive, marah, sedih, kangen, merasa terjebak, powerless, mulai putus asa, dll," ucap Ferry dalam Kuliah Whatsapp bertema Mengelola Kesehatan Mental, Jumat 17 April 2020.

Sesi stress release yang dilakukan di Rumah Remedi menggunakan teknik sedona yakni satu metode stress release paling umum, mudah dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Metode yang diciptakan oleh Lester levanson dilakukan dengan cara melepaskan emosi tidak nyaman.

Berikit ini tahapan teknik Sedona yang dilakukan di Remedi Indonesia, yaitu :
1. Hening (selaras dalam Napas TM)
2. Amati peristiwa tidak menyenangkan dan emosi yang menyertai peristiwa itu.
3. Lepaskan emosi tidak nyaman dengan cara:
- Identifikasi peristiwa dan rasa tidak nyaman yang menyertai
- Hadirkan skala emosi 1-10 (1 sangat nyaman, 10 sangat tidak nyaman), Amati
- Tanyakan tiga pertanyaan : Bisakah Anda melepaskannya? Maukah Anda melepaskannya dan Kapan Anda ingin melepaskannya?

"Yang perlu dilakukan adalah mendengarkan pertanyaan, menjawab jujur pertanyaan tersebut dan dengan pengaturan napas, mencoba untuk melepaskan semua emosi tidak nyaman tersebut," ucapnya

- Lakukan berulang kali hingga skala emosi menjadi semakin nyaman.
- Olah Cinta (emosi dan respons positif).
- Berikan afirmasi positif dan hikmah yang bisa kita lihat dari situasi itu.

"Melepaskan emosi tidak nyaman, memilih respons memberdayakan dan beraksi dengan orientasi solusi adalah keterampilan hidup yang sangat penting untuk dikuasai dan membangun keselarasan hidup (wellbeing) yaitu bahagia, sehat, sejahtera, bijaksana dan hidup yang lebih bermakna," ungkapnya.

Psychotherapist Rumah Remedi Dian Rishita Dewi mengatakan teknik sedona yang berlangsung di di kelas Selasa Darma yaitu kelas Stress Release yang telah digelar sejak 2011, mulai Maret 2020 ini dialihkan di via online. "Sementara untuk program personal kami saat ini ada free service untuk personal session namanya Mulih dengan sesi privat one-on-one. Cocok untuk yang ingin memulai perjalanan menyelaraskan 'wellbeing' namun bingung atau tidak tahu harus mulai dari mana. Program Mulih memfasilitasi dalam mengelola rasa yang tidak nyaman," ungkapnya.

Berita terkait

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

10 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

10 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

11 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

11 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya