Taoge Bisa Menyebabkan Keracunan, Simak Cara Mengolah yang Tepat

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Jumat, 27 Maret 2020 21:00 WIB

Ilustrasi taoge atau kecambah (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Taoge atau kecambah kerap dimasak jadi beragam olahan makanan. Selain enak, sayuran mungil ini juga punya manfaat kesehatanyang melimpah, terutama untuk sistem pencernaan dan kadar gula darah. Meski demikian, mengolah taoge harus benar agar terhindar dari risiko kontaminasi.

Taoge adalah tumbuhan muda yang baru berkembang dari tahap embrionik. Biasanya, taoge berukuran 2-5 cm dan ada banyak jenis taoge yang berbeda-beda. Namun apapun jenisnya, taoge mengandung nutrisi melimpah, termasuk protein, folat, magnesium, fosfor, mangan, vitamin C, dan juga vitamin K.

Kandungan nutrisi taoge dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, baik untuk sistem cerna, dan meningkatkan kolesterol baik.

Rupanya, manfaat taoge juga baik untuk kesehatan jantung dengan cara meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) serta menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Dalam sebuah penelitian kelompok yang mengalami obesitas dan mengonsumsi 60 gram taoge per hari, kadar kolesterol baiknya meningkat 12% dan kolesterol jahatnya menurun 75-84 persen.

Risiko keracunan dari konsumsi taoge

Advertising
Advertising

Manfaat taoge di atas bisa diperoleh apabila mengolahnya tepat. Jika tidak, justru ada kemungkinan terjadinya kontaminasi hingga keracunan. Itulah mengapa sebaiknya taoge diolah dengan dimasak terlebih dahulu.

Risiko adanya kontaminasi bakteri muncul karena taoge hanya bisa tumbuh di iklim lembap yang juga menjadi tempat favorit bagi bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella.

Bahkan dalam 20 tahun terakhir, Food and Drug Administration AS mencatat 48 wabah penyakit akibat mengonsumsi taoge yang kurang tepat. Biasanya, gejala keracunan akan muncul dalam periode 12-72 jam setelah mengonsumsi, ditandai dengan diare, kram, hingga muntah.

Cara untuk menekan risiko kontaminasi adalah memasak taoge hingga matang, membeli taoge segar yang disimpan di lemari pendingin, dan mengecek terlebih dahulu apakah ada lendir atau bau tidak sedap sebelum membeli.

Selalu simpan di lemari pendingin bersuhu di bawah 8 derajat Celsius, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengolah taoge. Orang dengan kekebalan tubuh lemah, lansia, dan ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi taoge dalam kondisi mentah.

Meski ada risiko kontaminasi, bukan berarti taoge berbahaya untuk dikonsumsi. Sayang sekali melewatkan beragam manfaat taoge hanya karena tidak tahu cara mengolah dengan baik.

SEHATQ

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

18 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

31 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

34 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

36 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

55 hari lalu

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.

Baca Selengkapnya

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

56 hari lalu

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

57 hari lalu

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

57 hari lalu

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

Keracunan vitamin D disebut sebagai salah satu faktor penyebab kematian seorang lansia di Inggris. Pahami dosis yang dianjurkan agar tak berlebihan.

Baca Selengkapnya