Sebab Tidak Dianjurkan Membuat Hand Sanitizer Sendiri

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 24 Maret 2020 08:30 WIB

Ilustrasi memakai hand sanitizer. Unsplash.com/Kelly Sikkema

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah corona menyebabkan beberapa kebutuhan dasar untuk pencegahan penyebaran virus seperti hand sanitizer, masker dan antiseptik, langka di pasaran. Tak sedikit yang mencoba membuat hand sanitizer sendiri di rumah lalu menjualnya kembali.

Hal ini mendorong Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau FKUI melalui Departemen Kimia Kedokteran melakukan pembuatan hand sanitizer secara mandiri yang kemudian diberi nama Kimi Hand Care. Inisiatif ini menurut Dekan FKUI Dokter Ari Fahrial Syam sebagai upaya merespon banyaknya warga masyarakat yang melakukan percobaan pembuatan mandiri hand sanitizer.

"Awalnya inisiatif dari rekan-rekan di Departemen Kimia, sebab di lapangan banyak dokter dan perawat yang kekurangan stok hand sanitizer. Jadi yang sebelumnya hanya dibuat untuk kalangan terbatas akhirnya kami memberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan," ucap Ari dalam konferensi pers daring melalui saluran YouTube, Jumat 20 Maret 2020.

Ari menyarankan agar masyarakat tidak asal membuat dan menjualnya sendiri tanpa konsultasi dahulu. Sebab bahan yang digunakan termasuk kategori bahan kimia yang memiliki aturan khusus dalam penggunaannya agar tetap aman.

"Kalau merujuk standar menggunakan alkohol dengan kadar 96 persen murni sebab virus corona bisa mati dalam waktu 1 menit jika kontak dengan alkohol. Nah apakah yang membuat bisa menjamin jika kandungan alkoholnya standar," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sebab itu pihaknya tidak menganjurkan membuat hand sanitizer sendiri, karena dalam proses merumuskan komposisi hitungannya jika tidak sesuai bisa menimbulkan risiko. "Membuat hand sanitizer ada standarnya, jika masyarakat tak memiliki pengetahuan khuhsus lebih baik tidak membuat sendiri. Kita bisa berbuat hal lain mislanya mending kampus yang memiliki laboratorium kimia untuk bekerja sama membuat," pungkas Ari.

EKA WAHYU PRAMITA

Berita terkait

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

1 hari lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

8 hari lalu

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Tak hanya ikan tongkol, berikut daftar makanan lain yang perlu dihindari bagi penderita asam urat.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

14 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

20 hari lalu

Inilah 5 Minuman yang Dapat Memperburuk Asam Lambung

Bagi penderita asam lambung penting untuk menghindari beberapa minuman yang dapat memperburuk penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

29 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

30 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

30 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

34 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

36 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

37 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya