Tak Perlu Berlebihan Cuci Tangan Pakai Disinfektan, Ini Alasannya

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Kamis, 19 Maret 2020 19:05 WIB

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara menghindari paparan virus corona adalah mencuci tangan sesering mungkin menggunakan cairan disinfektan. Namun, pakar kesehatan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Cina (CCDC) Zhang Liubo mengatakan hal tersebut jangan dilakukan berlebihan.

Menurut dia, virus corona jenis baru atau COVID-19 memang bisa menular melalui kontak antarmanusia dan benda-benda di sekitar kita bisa menjadi pembawa virus.

"Yang paling utama adalah selalu menjaga agar tangan kita tetap bersih dan gunakan disinfektan secara rasional," ujarnya seperti dikutip Antara, Kamis, 19 Maret 2020.

Membebaskan tangan dan bagian tubuh lain dari kuman sangat penting. Namun bukan berarti harus menggunakan disinfektan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Disinfektan dapat dibikin sendiri dengan menggunakan 75 persen alkohol, yodium, dan hidrogen peroksida yang mudah didapat di pasaran.

Selaput lendir kulit, termasuk mata, dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir, namun tidak dengan disinfektan.

"Sementara rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan kalau sampai harus terbawa tidur karena droplet tersebut tidak akan bertahan lama," kata Zhang.

Pakaian termasuk jaket, lanjut dia, tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan disinfektan setiap hari kecuali kalau memang dipakai ke rumah sakit atau kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi COVID-19, maka pakaian luar tersebut sangat mungkin terkontaminasi.

Cara mencuci pakaian yang terkontaminasi adalah merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat Celcius selama kurang lebih setengah jam atau direndam dengan disinfektan selama 15 menit.

Masker sekali pakai, jelas Zhang, tidak bisa dibersihkan dengan disinfektan dan tidak pula bisa digunakan setiap hari karena masker tersebut tidak tahan suhu udara tinggi sehingga juga tidak bisa direndam dengan air panas.

Bahkan menggunakan disinfektan berulang kali dapat merusak lapisan penyaring masker. Setelah lapisan tersebut rusak, maka makser sudah tidak memiliki daya saring lagi. Oleh sebab itu, setiap selesai dipakai, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.

Partikel kecil atau barang elektronik yang sering kita sentuh, tambah Zhang, harus dibersihkan dengan alkohol medis.

Dia menyarankan permukaan benda-benda tersebut diseka dengan kapas yang telah dicelup cairan alkohol.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

14 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya