Lady Gaga Insiatif Karantina Diri untuk Cegah Penyebaran Corona
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Senin, 16 Maret 2020 14:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lady Gaga berinisiatif melakukan karantina sendiri di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19. Ini dia lakukan setelah berdiskusi dengan para profesional kesehatan. Cara ini memang tidak mudah, tapi ini adalah jalan yang paling baik. Ia juga menghindari bertemu dengan orang-orang di atas 65 tahun.
Di tengah menjalani karantina, penyanyi 33 tahun itu mengajak penggemarnya untuk melakukan kebaikan dan menjadi bagian dari solusi pandemi corona.
“Pikiran saya untuk hari ini adalah menerima akan ada saat-saat kita merasa tidak berdaya dan di luar kendali, tetapi kita dapat mengisi ruang itu dengan kebaikan dan menjadi bagian dari solusi untuk masalah dunia,” kata dia dalam sebuah unggahan di akun Instagramya, Minggu malam, 15 Maret 2020 atau Senin pagi waktu Indonesia.
Dalam unggahan sebelumnya, Lady Gaga mengatakan ingin menjenguk orang tua dan neneknya, tapi menurutnya mengisolasi diri adalah yang terbaik. Dia tak ingin orang-orang tersayangnya sakit seandainya dia membawa virus corona di tubuhnya. Orang-orang di atas usia 60, terutama mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, adalah kelompok yang paling berisiko terhadap virus corona baru atau COVID-19.
"Saya terkurung di rumah dengan anjing-anjing saya. Saya mencintai dunia Anda, kita semua akan melewati ini. Percayalah, saya berbicara dengan Tuhan — dia berkata kita akan baik-baik saja,” kata dia.
Para ahli kesehatan masyarakat menganjurkan semua orang untuk mempraktikkan jarak sosial atau social distancing dengan tinggal di rumah dan menghindari keramaian. Jarak sosial dapat mengurangi risiko pribadi Anda sendiri terhadap virus corona. Namun tujuan utamanya adalah untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona ke orang lain melalui kegiatan sehari-hari.
Karantina seperti yang dilakukan Lady Gaga biasanya untuk orang-orang yang belum sakit tetapi telah melakukan kontak dengan penyakit tersebut.
Hingga Ahad, 15 Maret 2020, setidaknya ada 2.815 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona dan 59 kematian di Amerika Serikat, menurut database New York Times. Adapun di Indonesia hingga Senin, 16 Maret, pagi sudah tercatat sebanyak 117 orang positif, lima di antaranya meninggal dunia. Adapun di seluruh dunia, hingga Ahad jumlah angka infeksi COVID-19 mencapai 157.476 orang di 155 negara. Angka kematian akibat virus ini sebanyak 5.845 pasien dan yang sudah sembuh 75.953 orang.