Waspada Jerat Perkawinan Anak, Risiko Kekerasan hingga Perceraian

Editor

Mila Novita

Minggu, 8 Maret 2020 13:45 WIB

Ilustrasi perkawinan anak. voiceofwadi.com

TEMPO.CO, Jakarta - Data dari UNICEF menunjukkan sekitar 1,220 juta anak perempuan dinikahkan di bawah usia 18 tahun. Meskipun batas usia perkawinan telah dinaikkan, longgarnya rambu dispensasi perkawinan menjadikan praktik perkawinan anak masih sulit dihentikan. Inilah salah satu isu penting di Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.

Menurut pegiat isu perkawinan anak Rai Askaning Tyas, di daerahnya, Sukabumi Jawa Barat, perempuan yang melakukan perkawinan usia anak rentan mengalami kekerasan dan perceraian, bahkan harus menanggung biaya anak tanpa kontribusi suami.

"Perempuan jadi terbatas akses pendidikannya karena memikirkan biaya dan pengurusan anak. Perempuan harus sadar atas kerugian ini, selayaknya harus bisa memilih usia perkawinannya sendiri," ucap Rai dalam diskusi "Setara itu Nyata Mendorong Kepemimpinan Perempuan, Mengakhiri Ketimpangan Gender" di Jakarta, Rabu, 5 Maret 2020.

Menurut Rai, perempuan muda perlu aktif melakukan pencegahan pernikahan anak, karena perempuan mengalami dampak buruk.

Tidak hanya di Sukabumi, di Kabupaten Maros masih banyak praktik anak perempuan yang dinikahkan di usia 14-15 tahun. Menurut Duta Muda Berdaya dan Berkarya Oxfam, Monita, di desanya hanya 50 persen anak perempuan yang bisa bersekolah sampai SMA. Jika dalam keluarga ada anak laki-laki dan perempuan, maka anak laki-laki diutamakan sekolah.

Advertising
Advertising

"Kembali ke soal kultur, di tempat saya perempuan masih ditempatkan di kasur, sumur, dan dapur hingga sulit ikut organisasi. Padahal perempuan harus punya sumber ekonomi sendiri, sebab dengan itu posisi kita menjadi setara dengan laki-laki. Serta bisa mengembangkan ide-ide dalam mewujudkan potensi," kata Monita.

Melihat kenyataan di atas, Country Director Oxfam di Indonesia Maria Lauranti mengatakan komitmen mendorong kepemimpinan perempuan harus kuat dan menjadi gerakan bersama bagi seluruh aktor pembangunan.

Data menunjukkan dengan jelas bahwa salah satu cara mengurangi ketimpangan di dunia adalah memastikan perempuan memiliki akses terhadap sumber daya, pelayanan publik, serta kesempatan yang sama dalam sektor ekonomi dan politik.

"Kepemimpinan perempuan menjadi cara untuk mengakhiri ketimpangan yang dialami oleh perempuan di dalam keluarga, akses terhadap sumber daya dan partisipasi perempuan di dunia kerja," ucap Maria.

Menurut Maria, keputusan politik yang dibangun berbasis data dan semangat merealisasikan pembangunan berkelanjutan yang memperjuangkan kesetaraan gender. "Mari satukan langkan dan bersama-sama mewujudkan kesetaraan perempuan di Indonesia," tutur Maria.

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

39 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

5 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

7 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya