Ormas Perempuan Nilai RUU Ketahanan Keluarga Gaungkan Patriarki

Editor

Mila Novita

Jumat, 6 Maret 2020 16:05 WIB

Ilustrasi keluarga bahagia

TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan Undang-undang atau RUU Ketahanan Keluarga memunculkan pro dan kontra dalam masyarakat terutama di media sosial. Beberapa pasal dianggap terlalu jauh mengurusi urusan personal warga negara dan dinilai cukup kontradiktif antara satu pasal dengan pasal lainnya.

Salah satunya yang tertuang dalam Pasal 25 terdapat perbedaan peran antara kewajiban suami dan istri. Suami sebagai kepala keluarga salah satu pernyataannya memberikan keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Sementara kewajiban istri mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya dan menjaga keutuhan keluarga.

Pasal yang dimaksud di atas banyak dinilai kontraproduktif dengan kampanye kesetaraan keluarga yang disampaikan banyak pihak. Di sisi lain mendukung kesetaraan keluarga namun dalam klausul pasal RUU Ketahanan Keluarga justru memundurkan semangat tersebut.

Menanggapi kontroversi tersebut Ormas Perempuan Kelompok Kepentingan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Koalisi Perempuan Indonesia Presidium Wilayah Jawa Barat Rai Askaraning Tias menilai RUU tersebut sangat kontra dengan perjuangan mereka selama ini.

Menurut Rai, beberapa pasal berisi mengenai peran relasi suami istri yang berseberangan dengan nilai kesetaraan. "Seperti kewajiban istri, terdapat pasal yang bersifat domestifikasi. Isinya menjadi suatu kemunduran dan kembali menggaungkan patriarki," ucap Rai usai ditemui di konferensi pers Setara Itu Nyata dalam rangka Hari Perempuan Internasional, Rabu, 4 Maret 2020.

Mengapa kemunduran, sebab Rai menilai jika seolah-olah tugas seorang istri hanyalah mengurus rumah tangga. "Mereka malah mengurusi masalah private sampai ke hal paling pribadi soal anak dengan tidak dibolehkan donor sperma salah satunya," kata dia.

Advertising
Advertising

"Bahasan penting mengenai masalah KDRT malah dianggap private padahal itu menyakiti korban sedangkan masalah personal malah jadi bahasan mereka," lanjut Rai.

Perjuangan KPI diungkap Rai sudah sampai sejauh ini menyuarakan kesetaraan gender, tapi dengan bergulirnya RUU tersebut jadi membawa kemunduran.

Berita terkait

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

8 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

21 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

21 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

31 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

36 hari lalu

Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Finlandia langganan jadi negara paling bahagia di dunia. Lantas, apa kuncinya?

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

37 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

41 hari lalu

Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender

Baca Selengkapnya