Studi: Minum Susu Tiap Hari Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Editor

Mila Novita

Jumat, 28 Februari 2020 19:35 WIB

ilustrasi susu (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Susu dianggap sebagai salah satu sumber protein, kalsium, vitamin, dan mineralnya yang penting bagi tubuh. Tapi minuman ini ternyata juga membawa risiko bagi kesehatan. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang minum dua cangkir susu sehari memiliki risiko 80 persen lebih tinggi terkena kanker payudara.

National Health Service Inggris, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Jumat, 28 Februari 2020 merekomendasikan orang dewasa banyak mengonsumsi susu sapi karena kaya akan protein dan kalsium, sementara pedoman diet AS saat ini menyarankan tiga cangkir susu per hari.

Tetapi para peneliti dari Universitas Loma Linda di California mengatakan rekomendasi tersebut harus ditinjau ulang. Mereka mengamati 53 ribu wanita selama delapan tahun dan mendapati bahwa mengonsumsi sedikit susu setiap hari dikaitkan dengan peningkatan prevalensi kanker payudara.

Sepertiga cangkir, setara dengan latte kecil, dikaitkan dengan peningkatan risiko 30 persen, sedangkan untuk secangkir penuh sehari (240 ml) adalah 50 persen. Bagi mereka yang minum dua hingga tiga gelas per hari, risikonya bisa melonjak antara 70 dan hingga 80 persen.

Penelitian merupakan observasional dan tidak dapat membuktikan penyebabnya. Tapi para ilmuwan yakin bahwa hormon yang ada dalam susu sapi yang memicunya.

Advertising
Advertising

Sebuah penelitian besar terhadap lebih dari 400 ribu orang menyarankan bahwa mengonsumsi lebih banyak susu, keju, dan yoghurt dapat mengurangi risiko jenis stroke yang paling umum. Mengonsumsi susu dapat mengurangi kemungkinan menderita stroke di kemudian hari, kata para peneliti.

Dalam studi terbaru, kebiasaan makan hampir 53 ribu wanita Amerika Utara dievaluasi, semua awalnya bebas kanker dan diikuti selama delapan tahun
Kemudian wanita mengisi kuesioner frekuensi makanan beberapa kali seminggu dan mengingat apa yang mereka makan setiap hari.

Mereka juga menjawab pertanyaan tentang riwayat kanker payudara di keluarga, penggunaan obat, skrining kanker payudara, dan kondisi medis yang mendasarinya.

Pada akhir periode penelitian, ada 1.057 kasus kanker payudara baru selama masa tindak lanjut. Tidak ada perbedaan dalam risiko kanker antara susu penuh, sedikit, atau tanpa lemak. Ketiganya meningkatkan prevalensi penyakit itu.

Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara alternatif susu yang bukan dari sapi seperti almond, oat, atau susu kedelai.

Penulis utama Gary Fraser, profesor kardiologi dan nutrisi di Loma Linda University, mengatakan makanan dari susu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit. Data tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa minuman pengganti susu sapi mungkin merupakan pilihan yang optimal.

Bukti dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang harus melihat rekomendasi itu (minum tiga cangkir sehari) dengan hati-hati. Studi ini tidak dapat membuktikan hubungan yang cukup kuat antara wanita yang makan banyak keju dan yoghurt.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

9 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya