Alasan Gurita Bayi Tidak Disarankan, Ini 4 Risiko yang Mengintai

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Kamis, 27 Februari 2020 08:25 WIB

Ilustrasi bayi sedang dikeringkan badannya. (Unsplash/The Honest Company)

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan gurita bayi menjadi kontroversi. Banyak yang mengganggapnya penting untuk menjaga bayi tetap hangat dan mencegah perut kembung. Namun, para pakar medis mengatakan penggunaan gurita bayi, yang kini tersedia dalam berbagai bentuk, tidak disarankan karena tidak bermanfaat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) maupun Kementerian Kesehatan bahkan berpendapat bahwa gurita dapat mendatangkan risiko bayi bayi. Apa saja? Berikut empat di antaranya.

1. Membuat bayi sesak napas

Pemakaian gurita bayi dapat menekan lambung buah hati Anda sehingga membatasi pernapasannya. Bayi masih banyak bernapas lewat otot-otot perut sehingga membatasi pergerakan perutnya akan mengakibatkan ia sulit bernapas.

Orang tua juga sebaiknya tidak panik ketika melihat bayi bernapas dengan sangat cepat karena jumlah napas bayi memang lebih banyak dibanding orang dewasa. Rata-rata bayi bernapas sebanyak 40-60 kali per menit dan bisa melambat hingga 30-40 kali per menit ketika tidur.

Anda mungkin melihat bayi bernapas lebih cepat selama beberapa waktu, kemudian melambat selama kurang dari 10 detik, lalu bernapas normal kembali. Hal ini pun masih tergolong normal dan dinamakan bernapas periodik.

Advertising
Advertising

Jika Anda mencemaskan irama napas bayi yang terlalu cepat atau terlalu lambat, konsultasikan dengan dokter. Menggunakan gurita bayi untuk menormalkan kembali jalan napas bayi baru lahir bukanlah solusi.

2. Meningkatkan risiko bayi mengalami gumoh

Gumoh pada bayi sebetulnya hal yang biasa dan tidak berbahaya, serta dapat berkurang seiring pertambahan usia bayi. Gumoh pun bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya posisi menyusu yang tidak tepat hingga belum sempurnanya katup antara lambung dan kerongkongan bayi.

Pemakaian gurita bayi pun bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gumoh karena benda tersebut membuat lambung bayi tertekan. Bila dalam kondisi tersebut bayi dipaksa minum, maka lambungnya akan tertekan sehingga mengakibatkan cairan kembali ke mulut alias gumoh.

3. Tidak terbukti dapat mencegah perut kembung

Orangtua mungkin merasa khawatir pada perut bayi yang terlihat besar, misalnya karena kembung dan masuk angin. Tak pelak, memakaikan gurita bayi pun dianggap sebagai jalan keluar, padahal faktanya tidak demikian.

Sebagian besar bayi memang memiliki perut yang gendut, apalagi setelah menyusu dalam jumlah banyak. Jangan heran juga jika perut bayi setelah menyusu akan terasa keras, tapi biasanya kembali lunak dalam beberapa jam setelahnya dan itu bukan pertanda bayi mengalami kembung.

Sebaliknya, Anda perlu mewaspadai jika perut bayi yang terlihat bengkak dan keras diikuti dengan konstipasi maupun sering muntah. Periksakan bayi ke dokter jika mengalami ini.

Sebagai langkah pencegahan perut kembung, menggunakan gurita bayi bukanlah cara yang direkomendasikan. Sebaliknya, Anda dapat memposisikan kepala bayi lebih tinggi saat menyusu, menyendawakannya setelah menyusu, maupun sesekali menggerakkan kaki bayi seakan ia tengah menggenjot sepeda, agar tidak ada gas yang terperangkap di lambungnya.

4. Tidak terbukti dapat mencegah pusar bayi bodong

Memiliki pusar bodong seringkali dianggap sebagai aib bagi sebagian orangtua. Oleh karena itu, banyak orangtua yang menempelkan koin di pusar bayi dan memakaikan gurita bayi kencang-kencang untuk mencegahnya. Meski demikian, cara ini tidak terbukti secara medis dapat mencegah pusar bayi bodong di kemudian hari.

Dalam dunia medis, pusar bodong dikenal dengan sebutan hernia umbilikal. Kondisi ini sangat normal ditemui pada bayi baru lahir, apalagi bayi prematur, tapi umumnya tidak berbahaya dan mayoritas akan membaik ketika anak berusia 3-4 tahun.

SEHATQ

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

3 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

3 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

8 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

9 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

10 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

13 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

13 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

18 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya