Marak Virus Corona, Masker jadi Aksesori di London Fashion Week

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 16 Februari 2020 08:00 WIB

Masker menjadi aksesori wajib para tamu di pembukaan London Fashion Week, Jumat, 14 Februari 2020. (Youtube)

TEMPO.CO, Jakarta - Aksesori kekinian di London Fashion Week atau LFW yang dibuka pada Jumat, 14 Februari 2020 bukanlah dompet mungil, tetapi masker wajah yang modis. Masker penutup hidung dan mulut ini banyak dipakai tamu di tengah kepanikan virus corona.

Namun, masker wajah ini bukan seperti yang Anda temui di rumah sakit. Para tamu memakai yang terbuat dari kain yang trendi, meskipun itu tidak dapat mencegah penularan virus. Mereka menggunakannya sebagai fashion statement.

Dilansir dari New York Post, seorang peserta di luar show British Fashion Council (BFC) Show Space mengenakan sebuah masker yang dihiasi dengan panah, sementara dua wanita mengenakan versi warna pastel.

London bukan kota pertama di mana masker wajah telah menjadi aksesori trendi. Beberapa peserta New York Fashion Week yang diselenggarakan pekan sebelumnya juga membuat aksesori penutup mulut, termasuk stylist Marina Ingvarsson yang mengenakan topeng wajah hitam minimal di luar acara Michael Kors. Tren itu sama dengan yang terjadi pada NYFW pada 2018 karena kekhawatiran flu.

Selain masker, hand sanitizer juga menjadi aksesori baru yang banyak ditemukan di LFW. Penyelenggara London Fashion Week juga mengambil tindakan pencegahan penyebaran virus dengan menyediakan cairan anti-bakteri dan melakukan pembersihan mendalam secara teratur.

Kepala Eksekutif British Fashion Council Caroline Rush memperkirakan bahwa jumlahnya pengunjung, pembeli, dan desainer yang ikut di LFW akan turun karena virus corona. Beberapa desainer berjuang karena penutupan jaringan transportasi dan pabrik di Cina.

"Seorang desainer tidak dapat ditampilkan karena koleksinya belum tiba dari Cina akibat masalah logistik," kata Rush kepada Reuters sebelum pembukaan acara.

Perancang Cina, Yuhan Wang, yang membuka LFW mengatakan kepada Reuters bahwa ia harus mengurangi koleksinya karena keterlambatan yang disebabkan oleh virus. Enam merek Cina telah membatalkan pertunjukan di Paris Pashion Week, Women's Wear Daily melaporkan. Beberapa pekan fashion mendatang di Beijing dan Shanghai yang dijadwalkan untuk Maret juga telah ditunda.

Perusahaan pemilik label mewah Gucci, Kering Group, telah memperingatkan bahwa virus corona akan berarti lebih sedikit orang di musim pekan fashion selama sebulan ini.

Cina yang mengurangi pengeluaran akibat virus corona berpotensi menjadi pukulan besar bagi merek-merek fashion karena negara itu menyumbang sepertiga dari penjualan brand mewah global pada tahun 2018, menurut Bain & Company.

NEW YORK POST | INDIAN EXPRESS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

4 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

10 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

18 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

23 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

27 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

38 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya