Hari Valentine Saatnya Bebas dari Hubungan Beracun, Simak Caranya

Editor

Mila Novita

Jumat, 14 Februari 2020 10:45 WIB

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang tahu ketika hubungan mereka mulai menjadi toxic relationship atau hubungan asmara beracun. Tetapi bagi sebagian orang, toksisitas bisa begitu meresap sehingga mulai terasa normal. Inilah yang membuat banyak orang semakin sulit terbebas dati hubungan cinta beracun. Sebelum semakin meracuni kehidupan Anda, Hari Valentine ini jadi momen tepat untuk putus dari hubungan yang merugikan itu.

Jika masih ragu, Anda tidak sendiri. Ada gerakan hotline curhat Perempuan Tagar Tegar atau P#T yang bisa jadi pertolongan pertama dengan luka tidak terlihat dari hubungan ini.

Mengusung slogan Time to say Badbye, Perempuan Tagar Tegar membantu perempuan untuk bertahap melakukan proses lepas dari jerat toxic relationship, mulai dari sadar, curhat, proses, tegar, dan tinggal.

Menurut Pendiri Gerakan Komunitas Perempuan Tagar Tegar, Elizabeth Raisa Tanawi, berdasar riset, orang yang mengalami hubungan cinta beracun biasanya bisa disadarkan teman terdekat. Namun hal itu pun tidak berlaku mudah sebab dalam beberapa kasus, perempuan yang mengalami sudah diperingatkan.

"Nah melalui layanan ini lalu mereka curhat dengan konselor anonim diharapkan bisa lebih nyaman dan terbuka saat sesi curhat," ucap Raisa yang merupakan lulusan S2 Master of Arts Global Creative and Cultural Industries, SOAS University of London ini.

Advertising
Advertising

Menurut dia, perempuan tidak selalu harus memiliki pasangan hanya karena agar divalidasi oleh keluarga dan masyarakat. "Secara mudahnya, aku kerap bilang bahwa kami membantu perempuan putus dari pacarnya. Putus dari hubungan yang tidak sehat dan merugikan dirinya sendiri," kata dia sambil tersenyum.

Di momen Valentine ini jika Anda merasa hubungan Anda sudah tidak sehat dan tak ada pilihan lain maka putus dari pasangan Anda adalah langkah yang tepat. Hubungan percintaan yang memasuki tahap tidak sehat akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mental, harga diri, dan kepercayaan diri.

Perlu Anda ketahui berikut tahapan bagaimana gerakan Perempuan Tagar Tegar mendampingi para perempuan yang ingin lepas dari jerat hubungan cinta beracun.

1. Tahap Sadar dan Curhat

Terdiri dari pertemuan pertama dan kedua selama kurang lebih 30-60 menit. Konselor mendengarkan keluhan klien dan mendukung serta berterima kasih. Pada umumnya klien akan menyalahkan diri sendiri, merasa apa yang kurang dari diri sendiri.

Tugas konselor mendengar dan menelaah kasus klien dan mulai menjabarkan isi atau opini dan bisa menggunakan cerita pribadi. Memastikan klien telah sadar dan tidak ada rasa in denial.

"Jika klien masih belum bisa menerima, ada sesi tambahan untuk menyisir kembali masalah, agar pikiran lebih jernih untuk sampai ke tahap selanjutnya," ucap perempuan kelahiran 28 Agustus 1992 ini.

2. Tahap Proses

Tahap ini paling krusial, pada setiap pertemuan berlangsung 30-120 menit sebab menggali proses untuk mengerti masalah sampai pada akarnya adalah kebutuhan konselor untuk membimbingnya dalam proses. Langkahnya sebagai berikut: self reflection, writing therapy, advice, potongan puzzle, dan feedback dari klien.

3. Tahap Tegar

Jika klien telah mendapatkan ekuilibrium kesehatan mentalnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tidak menyalahi pasangan, telah memaafkan masa lalunya, dan mau fokus ke masa sekarang dan masa depan, fokus pada pembenahan diri (fokus membicarakan diri sendiri), keluar dari sebuah hubungan bukan merendahkan tapi menguatkan sebagai entitas seutuhnya.

Kemudian sampai pada tahap klien menyadari, menyikapi lalu sudah terbiasa dengan konselor untuk mengulang-ulang masalah masa lalunya. Klien sudah tegar mendengarkan, membenarkan kejadian tersebut dan menyambut dengan kepala dingin.

4. Tahap Tinggal

Lalu pada akhirnya, klien masuk ke tahap akhir siap memutuskan pasangan dengan mantap tanpa rasa sesal lagi, rasa menyanyangi dan kemungkinan luluh terhadap permaafan dari pasangannya.

Tugas konselor tetap mendampingi dan terus menyemangati khususnya secara mental di masa-masa penting klien meninggalkan hubungan dan memulai lembaran baru. Klien tidak langsung berhenti dihubungi khususnya di masa proses hingga post konsultasi.

Berita terkait

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

9 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

16 jam lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

1 hari lalu

Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

2 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

3 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

5 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

7 hari lalu

Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

7 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

8 hari lalu

Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

10 hari lalu

5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.

Baca Selengkapnya