Saat Tepat Hamil Lagi setelah Kehilangan Bayi seperti Irish Bella

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 12 Februari 2020 18:45 WIB

Ammarzoni dan Irish Bella. Instagram/@ammarzoni

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1 persen kehamilan berakhir dengan bayi meninggal di dalam kandungan setelah usia di atas 20 minggu.
Kehilangan kehamilan ini sering merupakan peristiwa acak karena masalah plasenta, kelainan kromosom, atau komplikasi lainnya. Hal itulah yang pernah dialami pesinetron Irish Bella pada Oktober 2019 lalu.

Kematian bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni itu terjadi di saat usia kandungan sudah 26 minggu. Menurut keterangan, kematian itu karena Mirror Syndrom yang menyebabkan bayi kembar mereka mengalami twin to twin transfusion syndrome. Artinya, pembuluh darah kedua janin itu berhubungan sehingga salah satu janin mengalirkan darah ke janin lainnya.

Beberapa bulan setelah melahirkan bayi kembarnya yang meninggal dunia, Irish yang menikah dengan Ammar pada 28 April 2019 itu hamil lagi. Kabar kehamilannya dibagikan melalui video di saluran YouTube mereka pada Rabu, 12 Februari 2020. Di video itu terlihat Irish berbisik kepada Ammar dan mengatakan bahwa dia akan segera jadi ayah.

"Kamu akan jadi ayah. Kamu akan jadi ayah. Aku hamil," kata perempuan 23 tahun itu.

Spesialis Kedokteran Maternal-Fetal Rob Atlas dari Mercy Medical Center, dikutip Parents.com, mengatakan banyak wanita ingin hamil lagi setelah kehilangan, dengan cepat. Namun, pasangan harus menunggu saat yang tepat.

Alasannya, perempuan yang pernah mengalami kematian bayi di dalam kandungan punya komplikasi persalinan yang perlu diwaspadai, terutama jika mereka hamil lagi dengan cepat.

"Kami menyebutnya kehamilan jangka pendek. Pasien yang hamil cepat setelah kehilangan, biasanya dalam waktu 6 bulan, berisiko lebih tinggi mengalami prematur," katanya. "Ini biasanya terkait dengan pasien yang mengalami kehilangan bayi setelah 20 minggu."

Lara Friel, dokter kandungan dan kebidanan di Division of Maternal-Fetal Medicine at The University of Texas Health Science Center at Houston/McGovern Medical School mengatakan interval antar-kehamilan yang pendek telah ditemukan dikaitkan dengan sejumlah hasil berbahaya bagi ibu dan anak, termasuk peningkatan risiko kelahiran prematur. kelahiran, berat badan lahir rendah, dan preeklampsia.

"Wanita yang berusaha hamil lagi dengan cepat juga berisiko tinggi mengalami anemia. "

Dia menyarankan wanita memberikan waktu untuk pemulihan fisik dan mental sebelum mencoba hamil lagi, dan menjelaskan, "Setiap kehamilan membutuhkan banyak sumber daya - zat besi, asam folat, kalsium - yang perlu dipulihkan sebelum kehamilan berikutnya. Dianjurkan bahwa wanita terus mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari," kata dia.




Berita terkait

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

22 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

28 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

30 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

40 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

51 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

20 Februari 2024

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

Pelayaran kapal pesiar ini berlangsung selama tiga hari mengelilingi Brisbane, Australia. Tiket dibelikan sang ibu sebagai hadiah ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.

Baca Selengkapnya

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

29 Januari 2024

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

Sebanyak 57 persen ibu di Indonesia dilaporkan mengalami gejala baby blues. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya