Benarkah MSG Berisiko bagi Kesehatan? Ini Faktanya Menurut Ahli

Editor

Mila Novita

Kamis, 6 Februari 2020 09:15 WIB

Ilustrasi MSG. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Monosodium glutamate atau MSG telah umum digunakan sebagai bahan penambah rasa masakan sejak puluhan tahun yang lalu. Namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang yang berasumsi bahwa MSG dapat mengganggu kesehatan tubuh karena dianggap merusak otak yang berpengaruh terhadap penurunan intelegensi.

Berdasarkan asumsi itu, berkembanglah istilah “generasi micin” yang seolah-olah MSG menjadi penggambaran perilaku generasi muda ketika mereka melakukan tindakan tanpa berpikir. Tentunya asumsi semacam itu belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia atau PDGKI Nurpudji A. Taslim mengatakan MSG, yang sering disebut vetsin, memang masih banyak mis-persepsi yang terjadi di kalangan masyarakat mengenai efek negatifnya terhadap kesehatan.

Menurutnya, penggunaan bumbu penyedap rasa tidak berbahaya bagi
kesehatan selama penggunaannya dilakukan dengan bijak. Artinya bahan penyedap rasa itu digunakan sesuai dengan porsinya, tidak berlebihan. Selain itu, dari sisi yang menyantap makanan pun diharapkan selalu memperhatikan gizi yang seimbang.

"Jika kita memperhatikan asupan gizi dengan baik dan menggunakan MSG dalam porsi yang tepat dan seperlunya, tentunya tubuh kita tetap sehat dan tidak perlu dikhawatirkan jika MSG memberikan efek negatif terhadap kesehatan," ungkap Nurpudji dalam konferensi pers Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Membahayakan Kesehatan Jika Digunakan dengan Bijak di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020

Advertising
Advertising

Hal ini yang perlu disadari oleh masyarakat agar persepsi mengenai penggunaan MSG tidak lagi rancu dan mengakibatkan tumbuhnya berbagai asumsi yang kurang tepat. Berikut sejumlah fakta disampaikan Nurpudji tentang MSG.

1. Menurut WHO bisa dikonsumsi dalam batas aman

Pada 1987, The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives atau JECFA telah memberikan pernyataan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi asal dalam batas wajar.

2. Asam glutamat MSG sama dengan yang terkandung di jamur dan tomat

Pada tahun 1995, Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) dalam laporannya kepada Food and Drug Administration (FDA) telah menginformasikan bahwa tidak ditemukan perbedaan antara zat glutamat yang terkandung dalam jamur, keju, dan tomat dengan zat glutamat yang ditemukan dalam produk-produk olahan seperti dalam MSG, hydrolyzed proteins, dan saus kedelai.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, MSG dinyatakan sebagai bagian dari bahan makanan biasa seperti halnya garam, baking powder, dan lada sejak 1995.

3. Pahami batas maksimum

Di Indonesia sendiri, pengaturan penggunaan MSG dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia yang diatur dalam peraturan Kepala BPOM RI N0. 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Batas aman per hari rata-rata 4-6 gram.

4. Takaran secukupnya dan menu seimbang

Menurut Nurpudji, pemakaian MSG aman selama untuk dikonsumsi dalam takaran secukupnya sambil memperhatikan gizi yang seimbang.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

17 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya