Hipotermia Rentan Dialami Bayi di Musim Hujan, Waspadai Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 2 Januari 2020 14:30 WIB

Ilustrasi bayi. (Unsplash/Eric Froehling)

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan dan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya membawa dampak pada kesehatan, salah satunya hipotermia. Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tiga dari sembilan korban banjir meninggal karena hipotermia.

Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh berada di bawah 36,5 derajat Celcius. Kondisi ini rentan dialami bayi karena lapisan lemak di bawah kulitnya yang masih tipis. saat kedinginan, tubuh mengalami kehilangan panas hingga mencapai 90 persen. Pada bayi, ini meningkatkan risiko mengalami infeksi, gangguan pernapasan, gangguan pembekuan darah, dan dapat berujung pada kematian.

Gejala yang dapat ditemukan ketika bayi mengalami hipotermia, yaitu tampak lesu, sulit untuk makan, tangisan menjadi lemah. Kulit bayi juga dapat menjadi pucat dan terasa dingin. Pada kasus yang berat, bayi dapat mengalami kesulitan bernapas hingga hilang kesadaran.

Pada kondisi dingin, pembuluh darah di tubuh akan menyempit. Kondisi ini akan mempengaruhi respons imunitas tubuh. Dalam keadaan tersebut, virus yang berada dalam tubuh akan berkembang biak dan menimbulkan gejala. Bayi yang memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan dan mendapat vaksinasi memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik.

Hipotermia dapat menyebabkan perubahan pada fungsi pernapasan. Hal ini disebabkan perubahan metabolisme tubuh untuk menurunkan konsumsi oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Selain itu, juga terjadi perubahan dalam mekanisme kontrol pernapasan.

Gangguan pembekuan darah terjadi ketika hipotermia yang dialami cukup berat. Suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius menyebabkan terjadinya disfungsi platelet. Terkadang juga dapat dijumpai penurunan jumlah platelet dalam darah. Pada penurunan suhu tubuh lebih lanjut, dapat terjadi gangguan dalam pembentukkan enzim yang berperan dalam proses pembekuan darah.

Advertising
Advertising

Apabila bayi kedinginan dan menunjukkan gejala hipotermia, cobalah untuk mengukur suhu tubuhnya. Pengukuran suhu yang paling akurat dapat dilakukan melalui rektal. Bila Anda tidak memiliki termometer rektal, Anda dapat melakukan pengukuran suhu lewat ketiak.

Hangatkan bayi dengan memasangkan pakaian tambahan, selimut tebal, atau menggunakan panas tubuh dengan memeluk bayi. Jika cara ini tidak dapat menaikkan suhu tubuh bayi, segeralah mencari pertolongan dokter atau mendatangi unit gawat darurat agar mendapat penanganan dengan cepat.

SEHATQ

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

3 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya