Shandy Aulia Rekam Gerakan Janin, Ternyata Ini Manfaatnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 2 Januari 2020 08:35 WIB

Shandy Aulia dan David Herbowo menunjukkan foto ultrasonography (USG) bayi pertama mereka yang berusia 32 minggu. Instagram.com/@shandyaulia

TEMPO.CO, Jakarta - Shandy Aulia tampak menikmati setiap momen penting kehamilannya. Memasuki trimester ketiga, ia merasakan gerakan janinnya bertambah kuat. Tak mau melewatkan momen itu, dia merekamnya dan mengunggahnya di akun Instagram, Rabu, 1 Januari 2020.

Di unggahan tersebut tampak perus Shandy Aulia yang membuncit sedang dielus-elus sang suami, David Herbowo. Sayangnya, selama direkam gerakan bayinya justru tak terlihat.



Mencoba untuk rekam video baby saat lagi gerak gerak tapi belum berhasil, saat gak di rekam eh si baby malah gerak gerak terus kayak ngerjain mommynya. Daddy-nya ajak main babynya terus dalam perut terus malu malu belum mandi katanya jangan dong hun. Mommy-nya focus gak nyerah sampai moment itu bisa dapet,” tulis Shandy di keterangan foto.

Gerakan janin memang tidak terjadwal. Meski demikian, ibu hamil harus tahu seberapa sering janin bergerak dalam kandungan. Gerakan-gerakan tersebut mengindikasikan keaktifan si Kecil dan bagaimana seakan-akan buah hati ingin berinteraksi dengan ibunya. Terkadang dari gerakan janin, Anda bisa mengetahui bagaimana keadaan buah hati yang berada dalam perut Anda.

Umumnya, gerakan janin mulai terasa saat minggu ke-16 atau 22 dari kehamilan. Para calon ibu dapat merasakan gerakan janin tiap hari saat minggu ke-24 dari kehamilan. Jika demikian adanya, maka apakah gerakan janin tidak terasa saat minggu-minggu awal kehamilan?

Umumnya, pada trimester pertama atau saat minggu ke-1 sampai 12 dari kehamilan, calon ibu belum merasakan gerakan janin apa pun, tetapi saat minggu ke-6 dari kehamilan, Anda biasanya sudah bisa mendapati adanya detak jantung dari bayi melalui pemeriksaan USG.

Advertising
Advertising

Saat trimester kedua atau kehamilan di minggu 13-26, calon ibu sudah bisa merasakan gerakan janin yang berupa tendangan-tendangan. Akan tetapi, tendangan-tendangan tersebut terasa samar dan lembut. Umumnya, calon ibu bisa merasakan gerakan janin ini pada minggu ke-18 dari kehamilan.

Di trimester ketiga atau di minggu kehamilan ke-27 sampai 40, Anda sudah bisa merakan gerakan janin dengan sangat jelas dan lebih kuat. Terkadang gerakan janin bisa membuat Anda terkejut atau bahkan terasa sakit.

Saat menjelang melahirkan, gerakan janin akan berkurang intensitasnya dan tidak sekeras saat minggu-minggu sebelumnya karena ruang gerak yang terbatas. Meskipun demikian, gerakan janin akan tetap bisa dirasakan dengan frekuensi yang sama.

Saat masa kehamilan 28 minggu, gerakan janin akan terjadi setidaknya 10 kali tiap dua jam. Anda perlu menghitung dan memastikan gerakan janin terjadi sebanyak itu. Selalu hitung jumlah gerakan janin tiap harinya. Namun demikian, tiap bayi berbeda-beda dan bisa saja ada yang lebih jarang untuk bergerak.

Cara menghitung gerakan janin cukup mudah untuk dilakukan. Calon ibu bisa duduk dengan kaki diangkat atau berbaring secara menyamping. Saat gerakan janin terjadi, hitung gerakan janin yang terjadi sambil melihat jam.

Hitunglah sampai sudah ada 10 gerakan janin dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan oleh si Kecil untuk bergerak sebanyak 10 kali.

Bila bayi tidak bergerak sama sekali, maka hal ini bisa menandakan bahwa terdapat masalah pada janin, misalnya, air ketuban yang sedikit atau bayi terlilit plasenta dan sebagainya.

Oleh karenanya, segera konsultasikan ke dokter jika tidak terdapat gerakan janin saat atau setelah kehamilan 28 minggu atau ketika gerakan janin terhenti secara tiba-tiba atau berkurang dari biasanya.

SEHATQ

Berita terkait

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

16 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

22 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

24 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

34 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

45 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

20 Februari 2024

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

Pelayaran kapal pesiar ini berlangsung selama tiga hari mengelilingi Brisbane, Australia. Tiket dibelikan sang ibu sebagai hadiah ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.

Baca Selengkapnya

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

29 Januari 2024

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

Sebanyak 57 persen ibu di Indonesia dilaporkan mengalami gejala baby blues. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

19 Januari 2024

60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

Ada ratusan kasus ibu hamil mengalami keguguran dan kelahiran bayi prematur karena dampak stres, panik dan dipaksa mengungsi di bawah serangan Israel

Baca Selengkapnya