Tips Atur Keuangan Rumah Tangga, 20 Persen untuk Utang Produktif

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Sabtu, 21 Desember 2019 21:45 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan. Ploomy.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan rumah tangga setiap bulan harus dialokasikan sesuai prioritas dengan cara membagi dalam persentase, antara lain untuk kebutuhan membayar utang produktif, kebutuhan masa kini, membayar utang konsumtif, juga asuransi.

Regional Head of Agency Development Sequis Fourrita Indah mengatakan, siapkan minimal 20 persen dari pendapatan untuk membayar utang produktif, seperti cicilan rumah atau apartemen, sekitar 15 persen untuk membayar utang konsumtif dan cicilan kendaraan.

Selanjutnya, minimal 10 persen alokasikan untuk tabungan dan atau investasi. Ada baiknya juga jika dari prioritas pertama ada kelebihan dana maka tambahkan dana tersebut dalam tabungan.

Persentase terbesar 45 persen untuk kebutuhan masa kini, seperti biaya rumah tangga, biaya belanja, biaya listrik, keamanan, gaji ART (Asisten Rumah Tangga), biaya sekolah anak, dan biaya lainnya yang wajib dibayar setiap bulan.

"Selanjutnya, minimal 10 persen jangan lupa alokasikan untuk membayar premi asuransi,” kata Fourrita.

Advertising
Advertising

Mengenai asuransi, jangan lupa dalam memilih produk yang sesuai dengan skala prioritas Anda. Apakah prioritas untuk proteksi keuangan keluarga, dana kesehatan, atau untuk dana pendidikan anak.

Asuransi Pendidikan

Untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, Anda harus cermat memilih sekolah yang tepat bagi buah hati tercinta. Akan tetapi, pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya yang tinggi.

Jadi, siapkan dana pendidikan sejak dini agar tersedia dana pendidikan bagi buah hati di masa depan dan memudahkan Anda memilih sekolah yang tepat bagi mereka.

Fourrita mengingatkan pentingnya menyiapkan dana pendidikan karena pendidikan anak bersifat jangka panjang dan akan membutuhkan dana besar. Biaya pendidikan pun cenderung meningkat dan mengalami kenaikan minimal 10 persen setiap tahunnya.

Menyiapkan dana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, melalui asuransi pendidikan yang dapat disiapkan sejak anak berusia 1 bulan karena pada saat itu, usia orang tua masih muda dan produktif, diperkirakan masih sanggup membayar premi dalam jangka waktu yang panjang.

Fourrita menyarankan asuransi pendidikan dwiguna (endowment) karena dapat dimanfaatkan untuk memenuhi biaya pendidikan yang kompleks, seperti uang sekolah, kursus, beli buku, seragam, peralatan sekolah, transportasi, dan masih banyak lagi.

Tujuan tersebut dapat disesuaikan antara usia masuk sekolah anak dengan jadwal uang tahapan endowment keluar.

Dengan asuransi pendidikan dwiguna, impian orang tua untuk menyekolahkan anak meraih pendidikan ke jenjang lebih tinggi tidak akan terputus karena tersedia sejumlah uang pertanggungan (UP) yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi sekaligus tahapan pendidikannya.

Uang pertanggungan akan diberikan jika tertanggung (orang tua) meninggal dunia dalam periode pertanggungan dan tahapan-tahapan asuransi pendidikan dwiguna akan akan turun sesuai waktu yang telah dijadwalkan.

Berapa idealnya besar UP bagi asuransi pendidikan?

Sebelum menentukan besaran UP, tentukan dahulu perkiraan berapa rupiah dana pendidikan yang akan diperlukan mulai dari jenjang terendah hingga tertinggi, sekolah mana yang akan dipilih, perkiraan tingkat inflasi pendidikan sekitar 10 hingga 15 persen per tahun, kondisi ekonomi, layanan pendidikan di masa depan, dan tentunya kemampuan keluarga membayar premi selama periode yang disepakati.

Asuransi Kesehatan dan Penyakit Kritis

Ibu yang bijak tidak hanya melindungi anak, tetapi juga akan berupaya untuk menjaga kesehatannya karena perannya sangat kompleks. Mulai dari proses kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga harus mengatur segala kebutuhan anak serta rumah tangga tanpa mengenal waktu. Menjaga kesehatan dilakukan dengan menjaga asupan nutrisi, cukup istirahat, rutin berolahraga.

Namun, itu saja tidak cukup karena kesibukan dapat membuat ibu menjadi kelelahan dan mengalami sakit. Apalagi, perempuan sangat rentan pada risiko penyakit khusus perempuan, seperti kanker serviks, kanker payudara serta risiko pada saat kehamilan dan persalinan.

Untuk itu, selain melengkapi keluarga dengan asuransi pendidikan, ibu juga disarankan untuk memperlengkapi diri dengan asuransi kesehatan dan penyakit kritis.

Jika terjadi risiko sakit dan harus dirawat inap atau menyebabkan orang tua tidak bisa bekerja lagi, anggaran keluarga dan pendidikan anak masih tetap terjaga.

Asuransi kesehatan dapat digunakan untuk biaya perawatan sakit sedangkan UP dari asuransi penyakit kritis dapat digunakan sebagai income replacement bagi keluarga selama penyakit kritis terjadi pada orang tua.

Jika Anda bermaksud memiliki asuransi penyakit kritis maka Fourrita menyarankan untuk memperhatikan kapan fungsi asuransi ini berlaku. Sebab dalam asuransi penyakit kritis ada yang fungsinya berlaku sejak penyakit masih berstatus stadium awal (early pay out), ada juga yang UP yang dibayarkan sekaligus (lumpsum) jika status penyakit sudah berada pada stadium lanjut.

Kedua jenis asuransi ini sangat baik untuk dimiliki tetapi jika harus memilih maka pilihlah asuransi penyakit kritis yang membayarkan UP sejak awal diagnosa karena sakit kritis yang diketahui sejak awal dan segera dilakukan tindakan masih memungkinkan adanya harapan hidup.

BISNIS.COM

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

2 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

3 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

4 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya