Tasya Farasya Bahas Kosmetik Palsu, Begini Membedakannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 21 Desember 2019 06:00 WIB

Tasya Farasya sebelum dan sesudah di make up jelang pernihakannya. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram Tasya Farasya menjadi pembicaraan di media sosial karena menyindir para influencer yang mempromosikan produk palsu, di Instagram Story-nya, Kamis, 19 Desember 2019. Menurut dia, produk-produk tersebut bisa membahayakan penggunanya.

Dalam unggahannya, Tasya Farasya menyebut produk murah mulai dari behel, pelangsing hingga kosmetik dan skincare palsu tersebut belum tentu dipakai oleh si selebgram.

"Lo tau nggak skincare pemutih yang lo bilang rahasia kulit cantik lo itu (padahal lo ke klinik kecantikan mahal dan terpercaya yang bisa lo dapatin dari endorse juga) bisa merusak kulit orang yang beli seumur hidupnya,” tulis dia.

Dia juga menyinggung makeup palsu yang bisa membuat orang kena penyakit kronis. “Make up palsu yang lo bilang ‘murah banget’ ‘langganan aku’ itu bisa membuat orang-orang yang ingin cantik seperti lo malah terkena penyakit kronis, hingga kematian juga?”

Pakar kulit bersertifikat Whitney Bowe mengatakan bahwa produk kecantikan palsu [dapat] mencakup bahan-bahan yang harusnya tidak ada dalam produk perawatan kulit, seperti lem super. Produk tersebut juga bisa dibuat di tempat darurat yang tidak bersih.

"Mereka juga diuji positif untuk logam berat seperti merkuri dan timbal, karsinogen yang dikenal seperti arsenik, dan bakteri tingkat tinggi - beberapa di antaranya dikenal sebagai patogen manusia,” kata dokter kulit tersebut, seperti dilansir laman Well and Good.

Berikut beberapa cara memastikan produk skincare atau kosmetik yang Anda beli terjamin keasliannya dan keamanannya.

  1. Beli dari penjual terpercaya
    Ketika Anda membeli produk langsung dari merek atau pengecer resmi, Anda akan yakin dengan keaslian produk. Internet juga bisa menjadi sarang skincare dan kosmetik palsu, jadi jika membeli di toko online, pastikan toko tersebut memiliki reputasi yang baik. Anda juga perlu curiga jika produk yang harganya mahal dan terjual habis di mana-mana, tiba-tiba Anda dapatkan di toko yang reputasinya diragukan.

  2. Cek ulasan
    Jika Anda akan membeli perawatan kulit di toko online, misalnya dari pihak ketiga, penting melakukan riset dengan membaca ulasan produk tersebut. “Jika ada ulasan negatif, atau ulasan yang menurut insting Anda 'palsu' karena semuanya berisi bahasa yang hampir sama persis, jangan membeli produk dari penjual itu - bahkan jika harganya sangat menarik,” kata Bowe.

  3. Jangan terkecoh dengan kemasan
    Dulu, Anda bisa melihat barang palsu hanya berdasarkan kemasan yang jelek. Sekarang, jauh lebih sulit membedakan kemasan produk asli dengan yang palsu. "Ketika saya mulai mencari produk palsu bertahun-tahun yang lalu, ada beberapa bendera merah yang jelas - cetakan akan mudah luntur, kemasan tampak serampangan, segel pengaman tidak ada. Sekarang, kemasannya bisa terlihat hampir identik,” kata Bowe.

  4. Lakukan pengujian
    Sebelum diaplikasikan ke wajah, penting untuk mengetesnya di lengan atau tangan Anda. Jika suatu produk itu memberi reaksi pada kulit, Anda patut curiga. Skincare atau kosmetik palsu juga kerap sulit diserap oleh kulit.

Berita terkait

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

1 hari lalu

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

1 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

4 hari lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

5 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

12 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

13 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

14 hari lalu

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.

Baca Selengkapnya

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

46 hari lalu

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?

Baca Selengkapnya

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

53 hari lalu

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.

Baca Selengkapnya