Hari Ibu, Perempuan Meruwat Negeri Sampaikan Suara Kaum Hawa

Jumat, 20 Desember 2019 20:37 WIB

Kepala Departemen Kajian dan Penggalangan Sumber Daya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Khalisah Khalid (tengah) memberikan penjelasan saat konferensi pers di kantor Eksekutif Nasional Walhi, Jakarta, Senin, 16 September 2019. Dalam konferensi pers itu, Walhi menyampaikan keterangan terkait kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, Aliansi Perempuan Bangkit Menggugat menyoroti berbagai masalah bangsa khususnya tentang perempuan. Situasi bangsa dimana politik oligarki yang bercokol di pemerintahan hari ini, baik pemerintah, parlemen dan institusi negara lainnya, semakin membuat nasib perempuan, khususnya perempuan marjinal, semakin terpuruk.

Perwakilan Aliansi Perempuan Bangkit Menggugat Khalisah Khalid mengatakan melalui Aksi Perempuan Meruwat Negeri sebagai sikap politik perempuan atas situasi bangsa, dan sekaligus mengembalikan semangat lahirnya hari perempuan, yakni hari kebangkitan perempuan Indonesia.

"Kami melihat negara bukan hanya abai memberikan perlindungan terhadap perempuan, tetapi juga gagal memenuhi hak asasi perempuan, khususnya terkait dengan hak-hak dasar yang menjadi kewajiban konstitusional negara untuk memenuhinya," ucap Khalisa saat dihubungi Tempo.co, Jumat 20 Desember 2019.

Dalam aksi Perempuan Meruwat Negeri, pihaknya juga mendesak empat tuntutan utama kepada negara sebagaimana yang tertuang dalam Manifesto Politik Perempuan Indonesia "Aksi ini bukan hanya sekedar memberikan pandangan peringatan hari ibu yang seremonial belaka. karena depolitisasi gerakan perempuan yang cukup panjang di masa orde baru," ucap Koordinator Desk Politik WALHI ini.

Aliansi ini ingin menyampaikan pandangan politik perempuan dan sekaligus menyampaikan tuntutan politik perempuan atas situasi dan kondisi bangsa dari berbagai dimensi, diantaranya kebijakan ekonomi dan pembangunan yang justru semakin memiskinkan perempuan dan mencerabut ruang hidup perempuan dari desa hingga kota.

Advertising
Advertising

Menanggapi permasalahan struktural tersebut, para perempuan kelompok perempuan lintas kelas, lintas generasi, lintas batas agama dan keyakinan, lintas suku, dan lintas identitas gender, dari mulai yang berprofesi pengelola rumah tangga sampai ke berbagai profesi lainnya, memutuskan sudah saatnya kami, perempuan sebagai ibu budaya bangsa, berbicara dan mengoreksi.

Semua hal itu menuntut diperkuatnya posisi dan peran sosial politik budaya dan ekonomi perempuan. Kebijakan dan program pemerintah haruslah memprioritaskan posisi dan peran perempuan tersebut, sebagaimana telah diamanatkan oleh Kongres Perkumpulan Perempuan Indonesia tanggal 22 Desember 1928.

"Kami mengajak segenap elemen bangsa untuk ikut dalam aksi Perempuan Meruwat Negeri pada 22 Desember 2019 pukul 09.30 kumpul di patung kuda Gedung Indosat untuk jalan ke istana 10.00 - 12.00 Depan Istana atau Taman Aspirasi," pungkasnya

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

16 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

2 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

6 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya