Ilustrasi alat make up (mineral makeup). shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Produk makeup bisa membuat perempuan tampil cantik dan percaya diri. Tapi tahukah Anda bahwa produk ini juga bisa menjadi sumber penyakit. Sebab, produk makeup yang digunakan sehari-hari dapat terkontaminasi oleh bakteri mematikan, seperti E.coli dan Staphylococci, karena sebagian besar tidak dibersihkan dan digunakan jauh melampaui tanggal kedaluwarsa.
Hal itu berdasarkan hasil penelitian baru yang dipimpin oleh Dr Amreen Bashir dan Profesor Peter Lambert dari Aston University's School of Life and Health Sciences.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit mulai dari infeksi kulit hingga keracunan, jika digunakan di dekat mata, mulut atau luka.
Bakteri berbahaya tersebut dengan mudah ditemukan pada sembilan dari sepuluh produk make-up.
Risiko ini diperbesar pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih rentan tertular infeksi dari bakteri oportunistik.
Beauty blender atau spons kecantikan yang digunakan untuk mengaplikasikan produk alas bedak di kulit, ditemukan memiliki tingkat bakteri berbahaya tertinggi.
Sebagian besar produk ini mengandung banyak bakteri karena jarang dibersihkan.
Para peneliti menemukan spons kecantikan sangat rentan terhadap kontaminasi karena sering dibiarkan lembab setelah digunakan, menjadi tempat berkembang biak yang ideal untuk bakteri berbahaya.
Bashir mengatakan faktor kebersihan sangat berperan penting dalam hal ini, mengingat adanya kandungan bakteri seperti E.coli dapat berkembang biak dengan sangat baik pada produk seperti spons kecantikan.
"Perlu ada edukasi untuk konsumen dan industri make-up secara keseluruhan, tentang perlunya mencuci spons kecantikan secara teratur dan mengeringkannya secara menyeluruh, serta risiko menggunakan make-up yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa," ujar Bashir seperti dikutip dari Science Daily pada Kamis, 19 Desember 2019.
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
2 hari lalu
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?