Cerita Suci Apriani Gagalkan Perkawinan Anak di Lombok Barat

Editor

Mila Novita

Rabu, 11 Desember 2019 22:10 WIB

ilustrasi pernikahan muda (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat perkawinan anak paling tinggi. Melansir data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2018 terdapat 1 dari 4 anak perempuan di Indonesia yang menikah sebelum berusia 18 tahun.

Kondisi memprihatinkan di atas langsung dirasakan oleh Ketua Kelompok Perlindungan Anak Desa Kediri Lombok Barat Nusa Tenggara Barat Suci Apriani. Di desa yang ia tinggali masih kerap ditemui permasalahan yang menimpa anak dan perempuan. Perkawinan anak hanyalah salah satunya.

Ketua Kelompok Perlindungan Anak Desa Kediri Lombok Barat Nusa Tenggara Barat Suci Apriani di diskusi Summit on Girls "Getting Equal: Let's Invest in Girls" yang digelar di Jakarta, Selasa 10 Desember 2019 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)

Suci mengatakan sejak 2016, beberapa organisasi kepemudaan di desanya telah melakukan survei dan analisis situasi. Mereka mencermati masalah apa saja yang ada di desa, lalu dikategorisasi dan coba dicarikan solusinya.

"Kalau masalah utama di desa kami adalah kekerasan terhadap anak, pemukulan fisik, dan juga pelecehan. Hal itu terjadi karena ketidaktahuan masyarakat kalau apa yang mereka lakukan itu termasuk kategori kekerasan," ucap Suci saat ditemui usai diskusi Summit on Girls "Getting Equal: Let's Invest in Girls" yang digelar di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Berawal dari pemetaan masalah itulah dibutuhkan wadah agar lebih fokus dan terorganisasi untuk mendampingi masalah perlindungan anak dan perempuan. Suci mengakui jika apa yang ia lakukan masih mendapat pertentangan dari banyak pihak, khususnya tokoh agama dan pemuka agama.

Advertising
Advertising

"Mereka masih menganggap laki-laki lebih punya eksistensi yang tinggi dibanding perempuan, jadi memang mencari tokoh agama yang satu jalan," lanjutnya. Para tokoh, menurut Suci masih membawa sosok Siti Aisyah sebagai contoh lantaran menikah saat usia masih anak-anak. Hal itu dijadikan acuan bagi mereka, padahal kata Suci kondisinya sudah berbeda.

Sebagai contoh, kasus perkawinan anak yang kerap ditemui di desanya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengatur usia minimal pernikahan adalah 19 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, adat di Lombok membolehkan sebelum berlangsungnya akad nikah mereka menjalani tahap "merarik" atau kawin lari.

"Nah saat itu kami menggagalkan perkawinan anak perempuan usia 15 dan laki-laki 17 tahun, ketika proses 'merarik' dilakukan. Kami mengajak kepala desa setempat untuk memediasi dan memberi edukasi efeknya jika menikah dini. Setelah diberi pemahaman akhir pernikahan bisa digagalkan," kata perempuan kelahiran 1999 ini.

Meski belum mencapai hasil maksimal, Suci optimistis masalah demi masalah yang menimpa anak dan perempuan di desanya bisa dicegah. Dulu perempuan di tempat kami memang kerap dianggap kelas kedua tapi perlahan eksistensinya mulai terlihat.

Tradisi perkawinan anak dikatakan Suci juga perlahan mulai dipahami para orang tua yang hendak menikahkan anak mereka di usia dini. Kalau dulu pertentangan datang dari orang tua yang ikut campur masa depan anaknya, sekarang malah sebaliknya anak beranggapan kalau menikah muda bisa jadi jalan pintas menuju kebahagiaan.

Selain sebagai garda depan melindungi anak dan perempuan, KPAD memiliki fungsi melakukan pencegahan kekerasan dan juga advokasi atau pendampingan jika ada masalah kekerasan yang menimpa mereka. "Kegiatan lain mengadakan posyandu remaja dan membuat komunitas diskusi antara orang tua dengan anak-anak supaya bisa menyatukan gap yang ada," pungkas Suci.

Berita terkait

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

1 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

8 hari lalu

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

Surabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.

Baca Selengkapnya

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

15 hari lalu

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

15 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

17 hari lalu

Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

24 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

28 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya

Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

29 hari lalu

Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

Psikolog mengatakan kebingungan sering menjadi salah satu karakter khas korban yang akhirnya membuat terperangkap dalam siklus KDRT.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

31 hari lalu

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Paling Banyak Terima Laporan Kekerasan terhadap Jurnalis

31 hari lalu

Komnas HAM Sebut Paling Banyak Terima Laporan Kekerasan terhadap Jurnalis

Komnas HAM mengatakan selama 2018 hingga 2024 menerima laporan dari jurnalis paling banyak terkait dengan kekerasan, baik verbal maupun fisik.

Baca Selengkapnya