Anak dari Ibu Korban KDRT Berisiko Punya IQ Lebih Rendah

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Rabu, 11 Desember 2019 20:07 WIB

Ilustrasi ibu dan anak bermain di taman bermain. (Purewow /Cavan Images/ Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Anak yang dilahirkan dari ibu korban kekerasan dalam rumah tangga atau di enam tahun pertama kehidupannya berisiko memiliki IQ lebih rendah pada usia 8 tahun.

Dalam studi oleh ahli epidemiologi Universitas Manchester, 13 persen anak-anak yang ibunya tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga memiliki IQ di bawah 90 pada usia 8 tahun.

Jika ibu mereka mengalami kekerasan fisik dari pasangan mereka, baik selama kehamilan atau enam tahun pertama kehidupan anak, angkanya naik menjadi 22,8 persen.

Tim yang dipimpin oleh Kathryn Abel dari The University of Manchester menunjukkan kemungkinan IQ rendah naik menjadi 34,6 persen jika sang ibu berulang kali terkena kekerasan dalam rumah tangga.

Itu berarti anak-anak dengan ibu yang berulang kali mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan dan enam tahun pertama kehidupan anak mereka hampir tiga kali lebih mungkin memiliki IQ rendah pada usia 8 tahun, demikian temuan para peneliti.

Advertising
Advertising

IQ rendah didefinisikan sebagai skor IQ kurang dari 90, di mana IQ normal dianggap 100.

Studi ini meneliti hubungan antara kekerasan dalam rumah tangga - juga disebut Intimate partner Violence (IPV) - dan kecerdasan anak pada usia 8 tahun, menggunakan 3.997 pasangan ibu anak dari University of Bristol, Avon Longitudinal Study of Parents and Parents and Children.

Studi ini, yang didanai oleh Wellcome Trust dan Medical Research Council, diterbitkan dalam Wellcome Open Research. ALSPAC mengikuti anak-anak sejak kehamilan, dan mengukur kekerasan rumah tangga emosional dan fisik - juga dikenal sebagai kekerasan pasangan intim - dari kehamilan hingga usia delapan tahun.

Kecerdasan anak-anak diukur pada delapan tahun menggunakan tes IQ standar Weschler.

Abel mengatakan, sudah merupakan fakta bahwa 1 dari 4 wanita berusia 16 tahun ke atas di Inggris dan Wales akan mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa hidup mereka dan bahwa anak-anak mereka berisiko lebih besar mengalami masalah fisik, sosial dan perilaku.

"Kami juga tahu bahwa kecerdasan di masa kanak-kanak sangat terkait dengan kinerja yang baik di masa dewasa, meskipun ada sedikit bukti tentang risiko IQ rendah untuk anak-anak ini," katanya, dilansir Science Daily, Rabu, 11 Desember 2019.

"Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan bahwa IPV menyebabkan IQ rendah, temuan ini menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga memiliki hubungan yang terukur, pada pertengahan masa kanak-kanak, terlepas dari faktor risiko lain untuk IQ rendah."

Sedangkan 17,6 persen ibu dalam penelitian ini melaporkan kekerasan emosional dan 6,8 persen melaporkan kekerasan fisik.

Temuan ini independen dari faktor-faktor risiko lain untuk IQ rendah seperti penggunaan alkohol dan tembakau pada kehamilan, depresi ibu, pendidikan ibu yang rendah dan kesulitan keuangan di sekitar kelahiran anak.

Ada beberapa ketidaksepakatan tentang apakah tes IQ adalah ukuran kecerdasan yang lengkap, karena tes ini hanya mempertimbangkan kecerdasan verbal dan non-verbal.

Namun, ini dianggap berguna oleh banyak ahli karena IQ tinggi telah ditunjukkan di banyak negara dan budaya untuk dikaitkan dengan berbagai hasil sosial dan kesehatan yang lebih baik.

Hein Heuvelman, dari The University of Bristol menambahkan paparan terhadap kekerasan dalam rumah tangga adalah umum untuk anak-anak di Inggris dan merupakan faktor risiko yang penting dan sering diabaikan dalam peluang hidup mereka.

"Jadi mengetahui sejauh mana anak-anak yang sudah rentan ini dipengaruhi lebih lanjut adalah argumen yang kuat untuk intervensi lebih banyak, lebih baik dan lebih awal.

"Dukungan saat ini untuk perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga tidak memadai di beberapa daerah dan tidak ada di tempat lain.

Selain itu, intervensi awal dengan keluarga-keluarga ini melindungi anak-anak dari bahaya, tetapi mungkin juga memprioritaskan perkembangan mereka di masa depan.

BISNIS

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

24 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

8 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

8 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

13 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

20 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya