Jangan Terkecoh, Pakar Sebut Arisan Bukan Investasi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Minggu, 8 Desember 2019 08:25 WIB

Ilustrasi berinvestasi. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Arisan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Selain bersosialisasi, ajang ini juga dianggap sebagai investasi. Tapi, pakar investasi mengatakan bahwa arisan dan investasi merupakan dua hal yang berbeda.

Arisan mewajibkan peserta untuk menyetor sejumlah uang setiap bulan, lalu diundi pemenangnya. Kegiatan ini dipandang sebagian kalangan sebagai bentuk investasi.

Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan bahwa arisan bukanlah investasi. Kendati begitu, sebagian orang menganggap arisan adalah bentuk investasi. Bisa jadi karena orang yang ikut arisan harus menyetorkan sejumlah uang setiap bulannya secara rutin.

"Arisan dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Sebetulnya arisan lebih cocok dikategorikan dalam konsep menabung. Ini karena kita harus menyisihkan sejumlah uang ke dalam dana bersama yang akan diundi secara rutin," ungkapnya, Jumat, 6 Desember 2019.

Arisan tidak dianggap sebagai investasi karena dana yang disetor tidak mengalami pertambahan nilai atau tidak menerima imbal hasil. Dana kita hanya terakumulasi dengan dana dari rekan-rekan di dalam satu komunitas arisan.

Kondisi tersebut berbeda dengan investasi. Investasi adalah proses menyisihkan uang untuk membeli sebuah aset dengan tujuan aset tersebut dapat menghasilkan pendapatan atau mengalami pertambahan nilai dalam jangka panjang, dan dengan harapan tingkat pengembalian hasil berada di atas tingkat inflasi.

Tentunya, instrumen investasi juga beragam, seperti properti, emas, atau investasi di pasar modal seperti reksa dana.

Di sisi lain, arisan sebenarnya memiliki manfaat yang baik, karena bisa menjadi ajang bersosialisasi, sekaligus juga dapat “memaksa” orang untuk menyisihkan sebagian uangnya secara rutin.

Advertising
Advertising

Namun perlu diingat, arisan bukanlah kebutuhan utama. Prioritaskan apa yang memang menjadi kebutuhan utama. Oleh karena itu, uang arisan sebaiknya jangan berlebihan, sesuaikan dengan kondisi keuangan.

Terkadang, jumlah uang arisan tidak sedikit. Maka diperlukan kehati-hatian dalam memilih komunitas arisan. Pilihlah komunitas arisan yang benar-benar dikenal agar tidak tertipu. Sebab, zaman sekarang, banyak sekali penipuan berkedok arisan.

Dia menyarankan khususnya kepada ibu-ibu untuk melakukan investasi dahulu, lalu arisan kemudian. caranya, dengan mulai menabung reksa dana senilai Rp10.000.

"Ingat rumus utama, penghasilan saat ini - gaya hidup = masa depan. Dengan penghasilan yang dimiliki saat ini, jika sebagian besar kita gunakan untuk memenuhi gaya hidup, maka hanya sedikit yang bisa disisihkan untuk digunakan di masa depan."

Jika kita sudah memahami pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, maka prioritas utama adalah mengutamakan investasi untuk pemenuhan beragam kebutuhan di masa depan.

Dia menyarankan, bila ada uang berlebih, maka arisan bisa ikut. Kelak, bila sudah mendapat giliran arisan maka hasilnya bisa diinvestasikan di reksa dana.

BISNIS.COM

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

10 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya