Merawat Anak Berkebutuhan Khusus, Orang Tua Butuh Jeda
Reporter
Eka Wahyu Pramita
Editor
Mila Novita
Selasa, 3 Desember 2019 19:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Disabilitas Internasional yang jatuh hari ini Selasa 3 Desember 2019, mengingatkan kembali sungguh tidaklah mudah menghadapi kenyataan sebagai orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Tak dapat dimungkiri terkadang orang tua dengan anak berkebutuhan khusus meresa lelah dengan aktivitas yang mereka lakukan. Sesekali ibu juga butuh jeda atau me time untuk memulihkan energi dalam merawat buah hati.
Demikian diungkapkan Psikilog Anisa Cahya. Menurut dia, para orang tua butuh melakukan jeda atau time out jika memang muncul rasa lelah dalam merawat anak. Lakukan hal-hal yang menyenangkan di waktu-waktu tertentu, ketika memungkinkan.
"Banyak yang bisa dilakukan selama masa jeda, kembali lagi ke passion masing-masing. Jeda bukan berarti berhenti namun mengembalikan tenaga dan pikiran agar kembali semangat," ucap Anisa kepada Tempo.co, Selasa 3 Desember.
Menurut psikolog yang juga aktif sebagai Tim Edukasi di Indonesia Care for Rare Diseases, kondisi yang dialami ibu dengan anak berkebutuhan khusus berbeda dengan merawat anak yang sedang sakit biasa. Ibu dengan anak sakit biasa masih ada harapan untuk sembuh, yang artinya penderitaan akan berakhir.
"Nah kalau merawat ABK, kita tidak pernah tahu kapan berakhirnya. Jadi orang tua harus punya waktu untuk mengolah energi, agar tetap bisa berperilaku dan berpikir positif," kata dia.
Selain jeda, kekuatan support system juga penting dalam menghadapi kesulitan. Ingat, yang bersedih dengan kondisi anak bukan hanya ibu, tapi juga ayah. Bahkan tidak hanya kedua orang tua, namun juga bisa seluruh keluarga besarnya.
"Kadang terjadi, ada kedua orang tua ABK sudah bisa menerima kenyataan, namun kakek neneknya masih kesulitan menghadapi kenyataan ini," ujar Anisa.