Selain Tinggi MSG, Simak 3 Alasan Berhenti Mengonsumsi Mi Instan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 18 November 2019 06:45 WIB

Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti namanya, mi instan bisa disajikan dalam sekejap. Harganya murah, rasanya juga enak. Tidak heran jika makanan ini menjadi salah satu favorit orang Indonesia.

Namun, banyak kekhawatiran telah dikemukakan di masa lalu mengenai dampaknya terhadap kesehatan. Mi instan sebenarnya bisa mengandung gizi asal diolah dengan cara yang tepat, misalnya menambahkan sayuran dan telur. Tapi, kebanyakan orang tidak menambahkan nutrisi lainnya karena rasanya sudah enak.

Sebelum Anda mengonsumsi makanan ini secara berlebihan, mari simak beberapa alasan mengapa Anda harus mulai mengurangi makanan ini, seperti dilansir Times of India, Sabtu, 16 November 2019.

1. Tinggi MSG

Sebagian besar mi instan mengandung monosodium glutamate (MSG), zat tambahan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi MSG berlebih dapat memiliki efek merugikan seperti kenaikan berat badan, peningkatan tekanan darah, dampak negatif pada otak, dan sakit kepala.

Namun, dalam pemakaian yang secukupnya, MSG aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan dampak buruk atau bahaya lainnya bagi kesehatan manusia. Ini karena MSG terbuat dari tetes tebu melalui proses fermentasi, bukan dari zat kimia sintetik atau zat aditif. Penyedap ini juga sudah diakui keamanannya oleh beberapa badan dunia di bidang pangan, termasuk FDA dan BPOM.

2. Gizi rendah

Advertising
Advertising

Banyak orang mengganti menu makan utamanya dengan mi instan. Padahal makanan ini mengandung banyak kalori, gula, lemak jenuh, dan tanpa protein atau serat. Menu yang ideal sarat dengan nutrisi, dilengkapi dengan serat, protein, dan zat gizi lainnya. Tubuh Anda tubuh Anda butuh nutrisi penting untuk membantu fungsi sel dan jaringan.

3. Tinggi sodium

Mi instan mengandung tinggi natrium. Kelebihan natrium terkait dengan banyak kondisi serius seperti tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, batu ginjal, dan kanker lambung.

4. Kontaminan lain

Banyak sampel mi instan di dunia telah diuji positif mengandung banyak logam berat seperti timah, merkuri, arsenik, dan tembaga. Konsumsi logam-logam dibatasi ini hanya sampai jumlah tertentu. Kelebihan zat-zat tersebut dapat menyebabkan keracunan logam yang konsekuensinya antara lain kerusakan organ, perubahan perilaku, dan kemunduran kemampuan kognitif.

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

4 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

10 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

27 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pedagang Warmindo Mulai Mudik Tinggalkan Yogyakarta

29 hari lalu

Ribuan Pedagang Warmindo Mulai Mudik Tinggalkan Yogyakarta

Dengan mudiknya ribuan pedagang Warmindo, mahasiswa Yogyakarta yang masih di kota bisa mencari alternatif warung lain jika butuh makanan tengah malam.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

31 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

38 hari lalu

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

46 hari lalu

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

Pedagang atau penjual umumnya menawarkan dua jenis kelapa, yakni kelapa hijau atau kelapa muda. Apa perbedaan di antara keduanya?

Baca Selengkapnya

Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan Menurut Pakar Gizi

49 hari lalu

Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan Menurut Pakar Gizi

Memahami pola makan sehat saat sahur dan berbuka puasa penting untuk menjaga stamina selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

50 hari lalu

Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

Ginekolog mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan kandungan gizi ketika memutuskan berpuasa demi kesehatan diri dan janin.

Baca Selengkapnya