Jangan Gengsi, Tempe Kaya Gizi Cegah Anak Stunting

Minggu, 17 November 2019 09:30 WIB

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SDID), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Repub Ali Gufron Mukti mencicipi makanan berbahan baku tempe pada Festival Tempe pada Sabtu,16 November 2019 di Roemah Boedaja Roemboer Tangerang. TEMPO/Ayu Cipta

TEMPO.CO, Tangerang - Halida Hatta, putri Proklamator Bung Hatta, terlihat lahap mencicipi berbagai olahan tempe di Kick Off Festival Tempe 2019 yang berlangsung meriah di Roemah Boedaja Roemboer jalan Cilangkap Pasar Lama, Tangerang, Sabtu 16 November 2019.

"Wah mantap," kata Halida mengacungkan jempol saat menyicipi sambal pala untuk cocolan tempe keripik.

Tak hanya Halida bos pabrik tempe Rumah Tempe Indonesia di Bogor, Suhaeri, pun sumringah ketika menyicipi biskuit dengan pasta dari bahan baku tempe.

"Saya sudah sering hadir dan mencicipi makanan olahan berbahan tempe. Kalau ini lezat masakan khas Nusantara, beberapa waktu lalu tempe diolah menjadi burger dan bolu," katanya ditemui Tempo di acara Festival Tempe.

Seorang model memamerkan burger yang terbuat dari tempe di Festival Tempe 2019 di Tangerang, Sabtu, 16 November 2019. TEMPO/Ayu Cipta

Dalam acara Kick Off Festival Tempe 2019 itu, Suhaeri memasok sebanyak 450 tempe untuk diolah menjadi sebanyak 50 jenis masakan seperti; acar timun tempe, tahu tempe saus Padang, pare tempe, lodeh tempe, sambel godok petempe,
tempe panggang bumbu mertua, pasta tempe, sate tempe wangi, burger tempe dan masih banyak olahan berbahan baku tempe.

Advertising
Advertising

Menurut budayawan sekaligus pendiri Museum Benteng Heritage Udaya Halim, Festival Tempe 2019 merupakan acara kick off atau permulaan.

“Tahun depan kami berharap menjadi acara nasional. Kami akan support festival tempe serupa di Yogyakarta dan kota lain," kata Udaya.

Udaya menyebutkan Festival Tempe ini berlangsung berkat kreasi yang diselenggarakan Komunitas Lingkar Budaya Indonesia bekerja sama dengan Museum Benteng Heritage dan Persaudaraan Peranakan Tionghoa Warga Indonesia (PERTIWI).

"Festival Tempe ini mengampanyekan tempe sebagai makanan sehat yang bisa mencegah kekurangan gizi pada anak atau stunting," kata Udaya.

Maka dari itu tagline Festival Tempe yang digaungkan kepada masyarakat Indonesia adalah 'cegah stunting makan tempe.'

Udaya mengatakan sampai saat stunting merupakan salah satu masalah besar bagi anak Indonesia. Lebih dari 30 persen anak Indonesia kekurangan gizi, kekurangan protein.

“Tempe luar biasa karena gizinya tinggi. Kita mau tempe bisa mendunia,” ujar Udaya yang kerap mengenalkan dan tampil membawa misi kebudayaan Indonesia dan Peranakan Tionghoa ke mancanegara.

Di Festival Tempe ini, para pengunjung mengikuti dan menyimak demo masak tempe menjadi burger dan pasta tempe. Pemilik restoran dan penggemar tempe Eek Kee Ho, menunjukkan bahwa ada lima rasa yang kuat berpengaruh dalam masakan asin, manis, gurih, asam manis dan pahit.

"Burger dengan tempe kukus ini manjadikan anak-anak tertarik dan nilai gizi tidak hilang, ada juga kami sajikan tomat ceri tempe daun mint, wah ini warna menarik dan rasanya menggugah selera," kata Eek Kee.

Di sela demo masak itu, para pengunjung pun antri mencicipi masakan tempe. Udaya mengimbau masyarakat tidak gengsi makan tempe. "Anda bisa lihat spageti dengan pasta tempe enak sekali," katanya seraya mengajak pengunjung menyantap spageti juga bubur ayam.

Pasta tempe untuk spagheti itu gampang sekali membuatnya. Tempe diulek sampai halus lalu diberikan bumbu garam, bawang putih, tomat yang dihaluskan sehingga menjadi pasta tempe.

Festival Tempe ini dibuka Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SDID), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Ali Gufron Mukti.

Ali yang merupakan seorang dokter ini mengatakan acara Festival Tempe ini akan dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makariem.

Tempe, kata Ali mengandung zat yang sangat diperlukan tubuh, termasuk protein nabati. Per 100 miligram mengandung 80 protein nabati dibanding daging sapi yang hanya 18, belum kalsium ada vitamin B dan B12.

"Tempe mencegah stunting pas sebab saat ini angka stunting di Indonesia masih tinggi capai 37 persen," kata Ali.

AYU CIPTA

Berita terkait

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

1 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

4 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

27 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

33 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

38 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

43 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

43 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

43 hari lalu

ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mulai kembali menyalurkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam untuk penanganan stunting.

Baca Selengkapnya

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

48 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya