Narsistik Tak Selalu Negatif, Positifnya Kebal Gangguan Mental

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 12 November 2019 16:20 WIB

Ilustrasi wanita sedang berfoto selfie. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Narsistik merupakan gangguan kepribadian yang mementingkan citra diri. Orang-orang narsistik memiliki kebutuhan ekstrem akan perhatian dan kekaguman yang berlebihan.

Gangguan kepribadian ini dinilai negatif. Sebab, orang narsistik hanya berfokus pada dirinya sendiri dan menganggap orang-orang di sekitarnya tidak penting.

Namun, narsistik juga ada positifnya. Menurut studi tim peneliti di Queen's University Belfast, orang-orang narsistik lebih kebal terhadap depresi dan stres. Sikap mereka yang kurang empati dan mementingkan diri sendiri dapat membantu melindungi diri untuk melawan masalah kesehatan mental.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Personality and Individual Differences dan European Psychiatry ini melibatkan 700 responden dari tiga studi terpisah. Para responden diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari pertanyaan yang mengukur narsisme subklinis, ketangguhan mental, gejala depresi, dan stres yang dirasakan.

Para peneliti menguraikan dua bentuk narsistik yang paling dominan, yaitu rentan dan muluk. Narsistik yang rentan cenderung lebih defensif dan memandang perilaku orang lain sebagai permusuhan, sedangkan narsistik yang muluk biasanya memiliki perasaan penting yang berlebihan dan keasyikan dengan status dan kekuasaan.

Sifat-sifat narsistik muluk ternyata memiliki hubungan dengan kesehatan mental. Menurut para peneliti, orang narsistik muluk menunjukkan kepercayaan diri dan orientasi tujuan yang dikaitkan dengan risiko sangat rendah mengalami gejala depresi atau stres.

Penelitian ini menunjukkan bahwa narsistik tak selalu buruk. Tapi bukan berarti sifat ini selalu baik. Gangguan kepribadian narsisistik dapat menimbulkan keterbatasan dan masalah dalam hidup Anda. Ini dapat berdampak negatif pada pekerjaan, sekolah, dan hubungan Anda. Meski tak dapat disembuhkan, gangguan ini dapat dikelola dan diterapi.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

1 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab Narsistik yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Gejala dan Penyebab Narsistik yang Perlu Diketahui

Gangguan kepribadian narsistik rentan menyebabkan banyak masalah jika tak dikendalikan.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

6 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

11 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

11 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

11 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya