Makna di Balik Selembar Kain Tenun Sikka, Ada Doa dan Usaha

Editor

Mila Novita

Selasa, 5 November 2019 13:00 WIB

Mama Martina, Penenun perempuan dari Komunitas Sangkar Doka Tawa, Flores, Nusat Tenggara Timur, saat menenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Sarinah Jakarta Pusat, Kamis 31 Oktober 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

TEMPO.CO, Jakarta - Selembar tenun tak hanya berupa kain. Dalam prosesnya terdapat usaha yang panjang dan doa yang tak henti dirapal. Mulai dari serpihan kapas hingga menjelma kain yang indah. Begitulah makna tenun dari Sikka yang dibawa oleh Komunitas Sangkar Doka Tawa, Kampung Dokar, Desa Umauta Kecamatan Bola, Sikka, Flores Nusa Tenggara Timur. Mereka menggelar pameran di Sarinah, Jakarta, akhir Oktober lalu.

Tenun yang sempat viral dan mencuri warga Ibu Kota untuk mengunjungi pamerannya di Sarinah memiliki makna dan filosofi yang kuat. Kain tenun Sikka merupakan tradisi turun-temurun yang hingga sekarang terus hidup di daerah asalnya.

Dari pekerjaanya jelas tradisi ini lebih melekat dengan perempuan dan menjadi salah satu kekhasan dari daerah Sikka.

Ketua Komunitas Tenun Sangkar Dokka Tawa Celtus Beri mengatakan salah satu motif yang banyak dicari ialah motif welak. Kain bermotif yang dibuat lebih dari dua bulan ini bermakna pencapaian dalam hidup yang suatu saat pasti pergi. "Tentunya terdapat doa yang baik-baik dalam setiap pengerjaan tenun," ucapnya saat ditemui Tempo.co di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.

Kain tenun juga memiliki pesan moral, yaitu utan(g)ling labu welin(g) yang berarti kain sarung dan baju setiap wanita itu bernilai dan berharga.

Motifnya mempunyai arti tersendiri bagi penenunnya. Ada beberapa motif yang sering dibuat, antara lain motif binatang jantan dan betina, motif tumbuh-tumbuhan, motif empat kaki ayam, motif merak, musang dan kalong adalah pengaruh yang belum lama masuk.

Bagi masyarakat Sikka, kain tenun ini lebih dari pakaian sehari-hari, tapi juga dijadikan sebagai mas kawin (belis) dan digunakan dalam upacara-upacara adat. Setiap motif punya makna khusus, ada yang untuk sarung perempuan (utang), sarung pria (lipa) dan ikat kepala (lensu).

Advertising
Advertising

Seorang perajin, Mama Yanti, mengatakan lapisan-lapisan bagian motif yang disebut sebagai satu-kesatuan. "Seperti yang sedang dibuat Mama Martina, motif jalannya ular naga, cuma satu motif lama pembuatan bisa sebulan lebih, ini panjang sekali bisa dua meter lebih," imbuhan.

Selama ini, Celtus mengatakan tenun dijual dalam bentuk kain utuh. Ia juga menyarankan sebaiknya tenun bisa dipakai secara utuh agar masih dikenali motif dan maknanya.

Berita terkait

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

8 hari lalu

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

8 hari lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

8 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

3 Maret 2024

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.

Baca Selengkapnya

Wakil Lampung dan Jawa Timur jadi Pemenang Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2023

19 Desember 2023

Wakil Lampung dan Jawa Timur jadi Pemenang Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2023

Putra Putri Tenun Songket Indonesia bertugas melestarikan dan mengembangkan wastra Nusantara.

Baca Selengkapnya

Jalanan di Bawah Pohon Kenari Jadi Catwalk Kenari Fashion Street 2023

18 November 2023

Jalanan di Bawah Pohon Kenari Jadi Catwalk Kenari Fashion Street 2023

Kenari Fashion Street yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, sepanjang pagi- siang Sabtu 18 November 2023 berjalan meriah

Baca Selengkapnya

Women From Rote Island Menang FFI 2023, Kain Tenun Ikat dari Pulau Rote Mendapat Perhatian

18 November 2023

Women From Rote Island Menang FFI 2023, Kain Tenun Ikat dari Pulau Rote Mendapat Perhatian

Women from Rote Island menang di FFI 2023, para pemain dan kru menerima Piala Citra kenakan motif tenun ikat Pulau Rote. Ini istimewanya tenun itu

Baca Selengkapnya

Angkat Tenun Tradisional Sasambo, Nusa Tenggara Barat Gelar Kenari Fashion Street

17 November 2023

Angkat Tenun Tradisional Sasambo, Nusa Tenggara Barat Gelar Kenari Fashion Street

Selain merayakan HUT ke-65 Nusa Tenggara Barat, acara ini juga diharapkan dapat menghidupkan ekosistem UMKM dan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah

10 November 2023

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah

Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI menyampaikan pengalaman mereka dalam membangkitkan eksistensi tenun khas Kesultanan Tidore yang sudah punah.

Baca Selengkapnya

Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

14 September 2023

Produk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika

Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Gresik menjadi sentra produksi kain tenun di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya