Mengenal 3 Jenis Gangguan Bipolar, Ada yang Tidak Dramatis

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Senin, 28 Oktober 2019 20:30 WIB

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bipolar tengah ramai dibicarakan setelah aktris Marshanda mengungkap kisahnya di acara Q&A Metro TV, Ahad, 27 Oktober 2019. Bipolar merupakan sebuah kondisi yang menampilkan perubahan ekstrem pada suasana hati dan naik turunnya energi serta tingkat aktivitas yang membuat kehidupan sehari-hari menjadi sulit. Gangguan ini dulunya lebih dikenal sebagai depresi manik, yang merupakan penyakit mental serius.

Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan bipolar akan merusak hubungan sosial, jenjang karier, dan pendidikan penderitanya. Dalam beberapa kasus, gangguan ini bahkan dapat menyebabkan bunuh diri.

Sekitar 2,9 persen orang Amerika didiagnosis mengidap gangguan bipolar dan sekitar 83 persen kasusnya digolongkan sebagai kasus yang parah. Penyakit mental ini umumnya terjadi pada usia 15-25 tahun, walaupun dapat terjadi pada segala usia baik perempuan maupun laki-laki.

Seorang pengidap gangguan bipolar akan mengalami fase mania atau hipomania dan depresi, yang dapat menyebabkan psikosis. Fasenya dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, dengan periode stabil di tengah-tengahnya. Gangguan ini dapat diredakan dengan mengonsumsi obat-obatan, namun butuh dosis yang tepat.

Ada tiga jenis gangguan bipolar, apa saja?

Gangguan Bipolar I

Penderita gangguan bipolar I dapat didiagnosis dengan ciri-ciri memiliki satu episode manik dan penderita sebelumnya memiliki episode depresi yang berat. Dokter harus menyingkirkan gangguan yang tidak terkait dengan bipolar, seperti delusi, skizofrenia, dan ganguan psikotik lainnya.

Gangguan Bipolar II

Pada diagnosis gangguan bipolar II, penderita mengalami lebih dari satu episode depresi dan hipomanik. Hipomanik merupakan keadaan yang lebih ringan ketimbang manik. Gejalanya adalah pola tidur yang kurang, menjadi kompetitif, dan penuh semangat.

Advertising
Advertising

Jenis gangguan bipolar II juga dapat melibatkan fase campuran dengan adanya gejala mood yang kongruen (halusinasi atau delusi yang topiknya konsisten meliputi ketidakcukupan, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilism, atau hukuman yang layak) atau gejala mood inkongruen (halusinasi atau delusi yang topiknya tidak mencakup tema-tema dalam mood kongruen).

Cyclothymia

Jenis gangguan bipolar yang satu ini melibatkan fase depresi tingkat rendah yang bergantian dalam beberapa periode hipomania. Para ahli mengklasifikasikan jenis ini secara terpisah dari gangguan bipolar, karena perubahan mood yang dialami tidak sedramatis seperti dalam gangguan bipolar.

Seseorang yang didiagnosis memiliki bipolar mendapatkan diagnosis seumur hidupnya. Penderita mungkin bisa memasuki periode stabil, namun mereka akan selalu memiliki diagnosis tersebut.

Gangguan bipolar bisa diredakan dengan terapi yang tepat. Perawatan bertujuan untuk mengurangi frekuensi manik dan episode-episode depresi agar mereka dapat menjalani hidup yang relatif normal dan produktif. Perawatan bipolar menggabungkan beberapa kombinasi terapi, termasuk obat-obatan dan intervensi fisik serta psikologis.

1. Perawatan dengan Obat-obatan

Perawatan gangguan bipolar dapat dilakukan dengan mengonsumsi lithium carbonate, yang merupakan obat jangka panjang, untuk mengobati episode depresi jangka panjang dan mania/hipomania. Lithium biasanya dikonsumsi selama setidaknya enam bulan.

2. Psikoterapi, CBT, dan Rawat Inap

Psikoterapi dapat membantu mengatasi gejala gangguan pada penderita bipolar. Jika penderita bisa mengidentifikasi dan mengenali beberapa pemicu utama, mereka akan mampu mengurangi efek sekunder dari kondisi tersebut. Ini dapat membantu mereka dalam mempertahankan hubungan positif di rumah dan di tempat kerja.

Sementara CBT adalah terapi perilaku kognitif yang berfokus pada individu dan keluarga. Terapi ini dapat mencegah gejala-gejala kambuh.

Rawat inap gangguan bipolar jarang dilakukan sekarang. Namun rawat inap sementara dapat disarankan jika ada risiko pasien untuk melukai dirinya sendiri atau orang lain.

SEHATQ

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

7 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

8 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

11 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Marshanda Bersyukur Bisa Merasa Penuh

20 hari lalu

Marshanda Bersyukur Bisa Merasa Penuh

Aktris Marshanda merasa bersyukur atas semua yang dia miliki sekarang. Ia merasa penuh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

24 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

31 hari lalu

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

34 hari lalu

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

46 hari lalu

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.

Baca Selengkapnya