Koleksi Tapis Lampung Karya Wignyo Rahadi Melenggang di Paris

Selasa, 15 Oktober 2019 12:12 WIB

Desainer Wignyo Rahadi memamerkan koleksi busana dari kain Tapis Lampung di atas Kapal Pesiar Boreas Paris (Foto: Doc IFC)

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah merambah sejumlah negara yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, Jepang, dan Rusia, Desainer Wignyo Rahadi berhasil menembus pasar Eropa. Wignyo menghadirkan koleksi bertema "Rising Tapis” dalam ajang fashion show skala intemasional La Mode Sur La Seine a Paris yang berlangsung di Kota Paris, Perancis, akhir September lalu. Peragaan busana tersebut digelar di atas Kapal Pesiar Boreas menyusun‘ Sungai Seine berkeliling Kota Paris yang turut dihadiri oleh buyer dan media internasional.

Koleksi "Rising Tapis" menggunakan kain tradisional asal Lampung, Tapis, yang merupakan hasil pengembangan para pengrajin kain Tapis binaan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung. "Dengan mengangkat Tapis, kami berharap Tapis sebagai salah satu dari keragaman kain Nusantara yang patut dikembangkan, dapat dikenal secara internasional," papar Wignyo, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 14 Oktober 2019.

Desainer Wignyo Rahadi memamerkan koleksi busana dari kain Tapis Lampung di atas Kapal Pesiar Boreas Paris (Foto: Dok IFC)

Tapis merupakan teknik pengaplikasian benang metalik emas atau perak di atas kain tenun dengan cara sulam. Kain Tapis adalah salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung yang umumnya dikenakan para wanita setempat sebagai sarung. Dalam koleksi ini, Wignyo Rahadi mengaplikasikan Tapis pada gaya busana modern sesuai segmen pasar Eropa yang dituju.

Konsep koleksi "Rising Tapis" berfokus pada pengaplikasian Tapis benang emas secara penuh dan mendetail di atas kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang dikombinasikan dengan tenun full bintik, khususnya pada desain outer berupa jaket dan cape.

Advertising
Advertising

Desainer Wignyo Rahadi memamerkan koleksi busana dari kain Tapis Lampung di atas Kapal Pesiar Boreas Paris (Foto: Doc IFC)

Koleksi ini terdiri dari jaket, cape, dress, rok, dan celana kulot yang menggunakan perpaduan material kain Tapis dan tenun ATBM dengan berbagai teknik seperti full bintik, patchwork, dan benang putus. Warna-warna musim gugur seperti hijau olive, marun, dan emas, mendominasi koleksi ini yang memberikan kesan mewah dan elegan.

Berita terkait

Wignyo Rahadi Tampilkan Kreasi Kain Tradisional Sulawesi di MUFFEST+ 2023

8 Maret 2023

Wignyo Rahadi Tampilkan Kreasi Kain Tradisional Sulawesi di MUFFEST+ 2023

Busana-busana modest rancangan desainer indonesia tampil menawan di MUFFEST+ 2023.

Baca Selengkapnya

Vivi Zubedi Ikut Pekan Mode Rusia, Bawa Kain Sasirangan dan Tenun Sumba

26 Oktober 2020

Vivi Zubedi Ikut Pekan Mode Rusia, Bawa Kain Sasirangan dan Tenun Sumba

Vivi Zubedi menggabungkan kain dari dua daerah, yaitu sasirangan khas Kalimantan dengan motif sarat makna filosofis dan tenun ikat Sumba.

Baca Selengkapnya

Ragam Masker Kain Etnik dan Stylish untuk Milenial

3 Juni 2020

Ragam Masker Kain Etnik dan Stylish untuk Milenial

Tak hanya melindungi kesehatan, fungsi masker kain juga menjadi bagian dari fashion yang stylish dan kekinian.

Baca Selengkapnya

Indahnya Kaligrafi di atas Kain Tapis, Oleh-oleh Pesisir Barat

16 Juni 2018

Indahnya Kaligrafi di atas Kain Tapis, Oleh-oleh Pesisir Barat

Sulaman emas pada kain tapis tak hanya mempercantik penampilan, tapi juga bisa untuk memperindah rumah.

Baca Selengkapnya