Pilihan Makanan untuk Penderita Penyakit Autoimun seperti Ashanty

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 11 Oktober 2019 07:00 WIB

Makeup freckles Ashanty. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini Ashanty mengungkapkan bawah dia menderita peyakit autoimun. Dia mengungkapkan hal tersebut di laman Instagram, pada Selasa, 8 Oktober 2019. Ada beberapa jenis penyakit autoimun yang umum meliputi lupus, rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, psoriasis, dan banyak lagi. Namun, jenis penyakit autominum yang diderita istri Anang Hermansyah itu belum diketahui.

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel yang sehat. Normalnya, sistem imun hanya akan bereaksi ketika tubuh terserang kuman, virus, bakteri, atau toksin. Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan tubuhnya keliru dan menyerang sel-sel yang sebenarnya tidak bermasalah. Kondisi ini menyebabkan penderita menjadi lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit.

Meski belum ada cara ampuh untuk menyembuhkan kondisi autoimun, penyakit ini diduga dapat dikendalikan dengan menerapkan pola makan tertentu. Pola makan penderita autoimun dikenal juga dengan istilah autoimmune protocol (AIP) atau AIP diet. Pedoman makanan ini bertujuan meredakan peradangan dan berbagai gejala lainnya yang disebabkan oleh kondisi autoimun.

Meski disebut pula sebagai paleo autoimmune protocol ini, AIP diet merupakan versi yang jauh lebih ketat dari diet Paleo. Diet yang umumnya terdiri dari konsumsi daging, ikan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pada diet penyakit autoimun, penderita diharuskan menjauhi makanan yang berisiko menimbulkan peradangan dalam usus. Aturan ini muncul karena kondisi autoimun diyakini berkaitan dengan adanya gangguan pada permeabilitas usus.

Permeabilitas usus adalah kemampuan usus dalam meloloskan zat-zat tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti air, nutrisi, maupun elektrolit. Bila terjadi gangguan pada permeabilitas usus, zat-zat tersebut bisa lolos ke pembuluh darah. Demikian pula dengan kuman, bakteri, maupun parasit.

Advertising
Advertising

Sistem imun tubuh kemudian mendeteksi zat-zat tersebut sebagai musuh dan merespons dengan menyerangnya. Reaksi inilah yang akhirnya menyebabkan inflamasi pada tubuh penderita penyakit autoimun. Dengan mengatur makanan untuk penderita penyakit autoimun dikatakan dapat membantu dalam mengendalikan kondisinya. Tak hanya itu, penderita juga lebih dianjurkan untuk memperhatikan benar nutrisi yang masuk ke tubuhnya.

Manfaat pola makan penderita penyakit autoimun diharapkan dapat mengurangi gejala penyakit autoimun, mengembalikan kerja sistem kekebalan tubuh seperti sedia kala, mencegah munculnya respons dari sistem imun tubuh dan mencegah kemungkinan terjadinya penyakit autoimun sekunder.

Anda perlu menjalani diet penyakit autoimun selama beberapa minggu sebelum dapat mulai menambahkan jenis makanan lain, di luar menu diet. Penambahan menu pun harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, setiap beberapa hari hingga seminggu sekali. Lalu, pantau apakah Anda memiliki reaksi terhadap makanan tersebut atau tidak. Jika mengalami efek samping tertentu, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan tersebut untuk waktu yang cukup lama.

Selama menjalani diet, beberapa jenis makanan untuk penderita autoimun berikut bisa disertakan dalam menu makan Anda:

- Daging dan ikan.
- Sayur-sayuran, kecuali sayur yang berasal dari famili Solanaceae (seperti tomat, terong, paprika, kentang, dan sejenisnya).
- Ubi jalar
- Santan.
- Minyak alpukat, minyak zaitun, minyak kelapa
- Makanan fermentasi bebas susu, seperti kombucha atau kimchi.
- Rempah, seperti daun basil, daun mint, dan oregano
- Teh hijau
- Kaldu dari rebusan tulang.
- Cuka, seperti cuka apel dan cuka balsamik.
- Buah-buahan, tapi hanya dalam jumlah sedikit. Dalam menjalani diet penyakit autoimun, buah-buahan sebenarnya tidak selalu boleh dimakan.
- Madu atau sirup maple, tapi hanya dalam jumlah sedikit.

Beberapa jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autoimun meliputi:
- Biji-bijian, seperti gandum dan beras.
- Semua produk susu.
- Telur
- Kacang-kacangan, seperti kacang tanah.
- Sayuran dari famili Solanaceae, seperti tomat, paprika, kentang, terong, dan sejenisnya.
- Semua jenis gula, termasuk pengganti gula.
- Mentega.
- Cokelat.
- Permen karet
- Makanan yang mengandung zat aditif.
- Semua jenis minyak, kecuali minyak alpukat, minyak zaitun, dan minyak kelapa yang disebutkan di atas.
- Alkohol.
- Zat pengental makanan atau minuman.
- Makanan tinggi lemak dan kolesterol

Selain macam-macam makanan untuk penderita autoimun yang perlu dihindari, ada pula sederet obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi. Contohnya, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, aspirin, dan naproxen sodium.

Diet penyakit autoimun memang tampak sangat ketat karena memiliki pantangan untuk beberapa jenis makanan tertentu. Anda mungkin akan merasa kesulitan dalam menjalaninya, apalagi jika pembatasan makanan sampai memengaruhi gaya hidup sehari-hari.

Namun Anda perlu tahu bahwa makanan untuk penderita autoimun berfokus pada jenis-jenis makanan sehat. Dengan ini, tubuh Anda kemungkinan besar akan bereaksi positif terhadap pola makan ini dari waktu ke waktu. Meski begitu, pastikan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mendapatkan pilihan makanan untuk penderita autoimun secara tepat.

SEHATQ

Berita terkait

Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

12 hari lalu

Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

13 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Momen Keluarga Anang Hermansyah dan Atta Halilintar Rayakan Idul Fitri di Madinah

18 hari lalu

Momen Keluarga Anang Hermansyah dan Atta Halilintar Rayakan Idul Fitri di Madinah

Keluarga Anang Hermansyah, Atta Halilintar, dan Gen Halilintar merayakan Idul Fitri bersama di Madinah.

Baca Selengkapnya

Bersyukur Bisa Mencium Hajar Aswad, Anang Hermansyah: Kado Terindah Ramadan

20 hari lalu

Bersyukur Bisa Mencium Hajar Aswad, Anang Hermansyah: Kado Terindah Ramadan

Anang Hermansyah beribadah umrah bersama keluarga besarnya, termasuk menantu dan dua cucunya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

24 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

29 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

30 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

34 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

44 hari lalu

Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

Psoriasis termasuk penyakit autoimun dan ditandai dengan lesi atau kulit pecah berwarna merah dan plak meradang di kulit.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

47 hari lalu

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.

Baca Selengkapnya