Gara-gara Pakai Krim Wajah Bermerkuri, Wanita Ini Koma sejak Juli

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 13 September 2019 12:30 WIB

Ilustrasi wanita mengoleskan krim pada tangan. Unsplash.com/Rawpixel

TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati membeli krim wajah. Pastikan krim tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri. Jangan lupa cek apakah kosmetik tersebut asli atau palsu.

Seorang wanita di California, Amerika Serikat, mengalami semi koma sejak Juli lalu. Kabarnya, kondisi disebabkan oleh paparan krim kulit yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya. NBC News melaporkan, krim wajah itu sudah tercemar methylmercury, salah satu bentuk merkuri yang sangat beracun.

Awalnya, wanita 47 tahun itu mengalami kesulitan berbicara dan berjalan. Lalu ia datang ke instalasi gawat darurat di rumah sakit dan menjalani serangkaian tes. Hasilnya menunjukkan bahwa ia memiliki 500 kali lipat dari batas merkuri yang dapat diterima aliran darahnya. Dokter melacak keracunan dan menemukan bahwa krim wajah yang ia gunakan sehari-hari terkontaminasi merkuri.

Kasus seperti ini memang jarang terjadi. Pejabat kesehatan daerah Sacramento mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ini adalah pertama kalinya keracunan metilmerkuri dari krim wajah yang dilaporkan di Amerika Serikat.

Olivia Kasirye, petugas kesehatan umum untuk Departemen Layanan Kesehatan di Sacramento, mengatakan kepada CBS News Sacramento bahwa krim wajah yang terkontaminasi itu diimpor dari Meksiko. "Kami tidak tahu apakah ini adalah perubahan yang disengaja atau apakah ada kesalahan pada orang yang menambahkan merkuri," kata dia kepada CBS.

Merkuri dalam krim wajah dari merek populer itu konon ditambahkan oleh pihak ketiga. Krim jenis ini digunakan sebagai pencerah kulit dan untuk menghilangkan bintik-bintik dan kerutan kulit.

Merkuri dapat menyebabkan keracunan pada orang dewasa dan anak-anak. Gejalanya antara lain kehilangan memori, sulit berkonsentrasi, gelisah, gugup, gemetaran, mati rasa, dan kelelahan. Selain itu, merkuri dapat menyebabkan kerusakan besar pada sistem saraf. "Begitu itu masuk ke otak, bahkan jika Anda pergi ke rumah sakit, obat yang kami miliki tidak dapat mencabutnya," kata Olivia.

BUSTLE | NBC NEWS | CBS NEWS

Berita terkait

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

22 jam lalu

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

4 hari lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

6 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

12 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

13 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

57 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

Perempuan di Amerika Serikat Sadar setelah 5 Tahun Koma

7 Februari 2024

Perempuan di Amerika Serikat Sadar setelah 5 Tahun Koma

Jennifer Flewellen sadar setelah koma selama 5 tahun akibat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

26 Januari 2024

Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Ikan memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara umum. Namun, bagi penderita diabetes, pemilihan jenis ikan juga menjadi pertimbangan penting.

Baca Selengkapnya

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.

Baca Selengkapnya