Diet Vegan Berisiko Membuat Otak Kekurangan Nutrisi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 6 September 2019 17:50 WIB

ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Diet vegan yang hanya mengonsumsi sumber makanan nabati berisiko membuat otak kekurangan nutrisi. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan otak adalah kolin. Zat ini terdapat dalam makanan hewani seperti daging sapi, telur,

Nutrisi untuk perkembangan otak itu sangat penting untuk kesehatan otak, terutama selama perkembangan janin. Zat juga mempengaruhi fungsi hati. Kekurangan kolin dikaitkan dengan penyimpangan dalam metabolisme lemak darah serta kerusakan sel radikal bebas yang berlebihan.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Nutrition, Prevention & Health, seperti dikutip Times of India, kolin juga sebenarnya bisa ditemukan dalam makanan nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran seperti brokoli. Namun, kadarnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan sumber makanan hewani.

Pada 1998, Institut Kedokteran Amerika Serikat mengakui pentingnya kolin dan merekomendasikan asupan harian minimum, yaitu berkisar dari 425 miligram per hari untuk wanita hingga 550 per hari untuk pria. Sedangkan untuk wanita hamil sebedar 450 miligram per hari dan 550 miligram per hari untuk wanita hamil dan menyusui. Kenaikan asupan pada wanita hamil dan menyusui karena nutrisi ini dibutuhkan dalam perkembangan janin.

Pada 2016, European Food Safety Authority menerbitkan persyaratan harian yang serupa.

Namun survei diet nasional di Amerika Utara, Australia, dan Eropa menunjukkan bahwa asupan kolin kebiasaan, rata-rata, kurang dari rekomendasi ini, kata para peneliti.

Advertising
Advertising

"Ini mengkhawatirkan mengingat tren saat ini tampaknya mengarah pada pengurangan daging dan pola makan nabati," kata Emma Derbyshire, dari Nutritional Insight, sebuah konsultan berbasis di Inggris yang mengkhususkan diri dalam nutrisi dan ilmu biomedis.

Dia memuji laporan EAT-Lancet yang menyusun rencana makanan sehat berdasarkan mempromosikan kelestarian lingkungan, tetapi mengingatkan bahwa asupan susu, telur, dan protein hewani terbatas yang direkomendasikannya dapat memengaruhi asupan kolin.

"Masih banyak yang harus dilakukan untuk mendidik profesional kesehatan dan konsumen tentang pentingnya diet kaya kolin, dan bagaimana mencapai ini," kata Derbyshire.

"Jika kolin tidak diperoleh dalam tingkat yang dibutuhkan dari sumber makanan maka perlu strategi suplementasi, terutama dalam kaitannya dengan tahapan kunci dari siklus hidup, seperti kehamilan, ketika asupan kolin sangat penting untuk perkembangan bayi," katanya.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

16 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

21 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

22 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

24 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

25 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

32 hari lalu

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

33 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

40 hari lalu

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

Pedagang atau penjual umumnya menawarkan dua jenis kelapa, yakni kelapa hijau atau kelapa muda. Apa perbedaan di antara keduanya?

Baca Selengkapnya

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

40 hari lalu

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.

Baca Selengkapnya