Peran Besar Busana Ibu Negara dalam Promosikan Budaya Lokal
Reporter
Astari Pinasthika Sarosa
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 23 Juli 2019 16:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Busana menjadi pakaian yang menutupi tubuh dan cara untuk mengekspresikan gaya seseorang. Namun, busana yang digunakan oleh seorang ibu negara memiliki peran yang lebih besar dibanding yang dipakai orang biasa. Ibu negara memiliki kekuatan untuk melestarikan suatu budaya hanya melalui busana yang digunakan.
Desainer Musa Widyatmodjo memberikan beberapa contoh ibu negara yang menggunakan busana untuk melestarikan budaya masyarakatnya.
“Jackie Kennedy, dia membantu melestarikan industri topi di Amerika Serikat. Saat itu, industri topi sedang turun. Ketika dia mengenakan topi di pelantikan suaminya, semua melihat sesuatu yang keren,” jelas Musa.
Setelah itu, banyak wanita yang mulai mengenakan topi lagi. Contoh lain adalah Michelle Obama, yang menggunakan produk desainer lokal Amerika Serikat, bukan perancang ternama. Michelle memilih untuk mengenakan busana dari desainer pendatang.
“Dia mengenakan desainer kelahiran Cina, Vietnam, Thailand, Kolombia, yang sudah menjadi warga negara Amerika Serikat untuk menunjukkan keberagaman negaranya,” lanjut Musa.
Pemilihan untuk mengenakan baju desainer lokal juga diikuti oleh para putri di Inggris. Musa menjelaskan saat Putri Diana sedang tenar, dia selalu mengenakan busana dari desainer ternama, lokal dan internasional. Sekarang, Duchess of Cambridge Kate Middleton selalu menghadiri acara mengenakan baju desainer lokal.
“Di sinilah perannya ibu negara, untuk mempromosikan produk lokal,” jelas Musa.
Iriana Jokowi, sebagai Ibu Negara Republik Indonesia, memiliki peran besar untuk merepresentasikan dan melestarikan busana nasional. Menurut Musa, ibu negara bisa menumbuhkan rasa cinta pada hasil karya bangsa sendiri dan meningkatkan konsumen dan produsen dalam negeri hanya dengan busana yang digunakan. Itulah peran besar busana seorang ibu negara.