Pentingnya 2 Macam Intervensi untuk Mencegah Stunting

Reporter

Antara

Senin, 22 Juli 2019 21:03 WIB

Iilustrasi wanita/ibu hamil makan sayura. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Universitas Brawijaya menyatakan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan sebagai pintu masuk yang cukup efektif dalam mengatasi stunting dan gizi buruk. Koordinator Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jurusan S1 Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Intan Yusuf Habibie, mengatakan bahwa edukasi yang diberikan harus benar-benar bisa dipahami dan diterapkan oleh masyarakat guna mengatasi stunting dan gizi buruk.

"Edukasi merupakan salah satu cara dalam mengatasi stunting dan bisa menjadi titik masuk utama. Namun, harus tetap dikaji terkait permasalahan mendasar pada setiap kasus," kata Yusuf.

Menurutnya, langkah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tersebut merupakan upaya intervensi spesifik dan sensitif, yang perlu dilakukan oleh para pemangku kepentingan terkait. Namun, langkah edukasi itu harus bisa memberikan perubahan dalam pola pikir dan perilaku kehidupan sehari-hari.

Apabila tidak, maka potensi untuk terjadinya kasus stunting dan gizi buruk masih akan terjadi. Intervensi spesifik, salah satunya bisa dilakukan dengan kerjasama lintas sektoral yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada. Sebagai contoh, Kementerian Agama memberikan edukasi kepada calon pengantin terkait persiapan kesehatan dan gizi kehamilan.

Balita dengan gizi buruk. REUTERS/Khaled Abdullah

Advertising
Advertising

Namun, menurut Yusuf, dalam mengatasi persoalan stunting dan gizi buruk, ada kasus-kasus yang kompleks dan membutuhkan pendampingan. Sebagai contoh, seorang ibu hamil sudah teredukasi dan mengerti bahwa mengkonsumsi ikan pada saat hamil itu bagus. Namun, pada kasus tertentu, orang tua memberikan pemahaman bahwa memakan ikan pada saat hamil tidak baik untuk janin yang dikandung sehingga ibu hamil tersebut memutuskan tidak makan ikan sama sekali.

"Pada kasus tersebut, yang harus dilakukan adalah dengan memberikan edukasi dan pendampingan guna memastikan asupan gizi ibu hamil tersebut terpenuhi," kata Yusuf.

Yusuf menambahkan, dalam menangani kasus stunting dan gizi buruk, dua upaya intervensi baik intervensi spesifik dan sensitif tersebut harus dilakukan karena dua langkah tersebut saling berkaitan erat. Intervensi spesifik merupakan langkah intervensi yang berkaitan langsung dengan stunting, yaitu pemantapan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai dari ibu hamil hingga usia di bawah dua tahun.

Sementara, intervensi sensitif adalah intervensi yang tidak berkaitan langsung dengan sasaran stunting, tetapi mempunyai kontribusi keberhasilan mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk mencapai 70 persen. Upaya untuk mencegah terjadinya stunting perlu dimulai sejak masa kehamilan dengan melakukan pemeriksaan status kesehatan dan status gizi ibu hamil, termasuk pola makan yang baik dan tidak mengalami anemia.

Berita terkait

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

1 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

27 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

27 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

32 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

37 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

39 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

40 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

42 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

43 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya