Deteksi Dini Kanker Serviks pada Perempuan Indonesia Masih Minim

Reporter

Antara

Senin, 22 Juli 2019 13:18 WIB

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker mulut rahim merupakan penyakit kanker tertinggi kedua yang diderita oleh perempuan Indonesia setelah kanker payudara. Kanker serviks juga berkaitan dengan tingginya perkawinan anak di negeri ini.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listyawardani mengungkapkan jumlah perempuan yang melakukan deteksi dini kanker serviks baru 5 persen di seluruh Indonesia.

"Deteksi dini untuk melihat kemungkinan adanya gejala kanker mulut rahim itu baru sekitar 5 persen dari seluruh wanita yang eligible yang harus memeriksakan diri di seluruh Indonesia, masih sangat sedikit," kata Dwi.

Perempuan yang akrab disapa Dani tersebut mengemukakan rendahnya angka deteksi dini kanker mulut rahim akibat ketidaktahuan dan kesadaran masyarakat yang masih minim terhadap pencegahan penyakit itu. Dani menjelaskan dibutuhkan sosialisasi tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks, baik itu menggunakan tes IVA ataupun papsmear agar kesadaran masyarakat bisa meningkat.

Menurutnya, peran Tim Penggerak PKK yang anggotanya perempuan dan sudah menikah sangat efektif bila dioptimalkan dengan tepat. Alasannya, pemeriksaan IVA ataupun papsmear untuk deteksi dini kanker serviks sangat dianjurkan bagi perempuan yang telah melakukan hubungan seksual.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, Dani menyarankan perempuan untuk melakukan deteksi dini, minimal dengan tes IVA yang paling mudah dilakukan dan bisa didapatkan di Puskesmas.

"Untuk pemeriksaan IVA pembiayaannya sudah dijamin oleh BPJ. Jadi, mereka yang sudah menjadi anggota BPJS sebetulnya bisa melakukan pemeriksaan ini, dilakukan satu tahun sekali paling tidak," kata Dani.

Dani mengemukakan bahwa perkawinan anak meningkatkan risiko penyakit kanker mulut rahim pada perempuan. Alat kelamin wanita yang usianya di bawah 19 tahun masih sangat rentan terinfeksi berbagai virus sehingga berpotensi mengalami kanker serviks pada 15 tahun hingga 20 tahun yang akan datang.

"Dari hasil penelitian menunjukkan mereka yang yang kena kanker serviks setelah ditanya kapan pertama kali melakukan hubungan seksual, usianya rata-rata di bawah 19 tahun," kata Dani.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

22 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya