Alasan Kosmetik Impor Lebih Digemari di Indonesia

Reporter

Antara

Jumat, 19 Juli 2019 20:57 WIB

Ilustrasi mencoba produk kosmetik. Boldsky

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak kosmetik impor di pasar Indonesia. Konsumen pun lebih banyak yang memilik produk impor tersebut dengan berbagai alasan, terutama harga yang lebih terjangkau.

Pengamat industri Ahmad Heri Firdaus dari Institute for Development of Economis and Finance (Indef) menilai faktor harga yang murah serta beragamnya varian dan akses produk yang lebih mudah dijumpai membuat masyarakat lebih memilih kosmetik impor.

"Pertama karena faktor harga yang lebih kompetitif, kemudian jenis serta varian yang dianggap lebih banyak dan ketersediaan atau akses masyarakat terhadap produk-produk kosmetik lebih mudah menjumpai produk-produk kosmetik yang impor," ujar Heri.

Dia menjelaskan bahwa permintaan yang sedang berkembang lebih didorong oleh kelas menengah. Masyarakat tentu membandingkan antara produk kosmetik dalam negeri dan impor sama-sama bagus dan berkualitas tapi jauh lebih murah kosmetik impor, tentu mereka akan lebih memilih kosmetik impor.

Ilustrasi perempuan dengan berbagai makeup di hadapannya. shutterstock.com

Advertising
Advertising

Kondisi itu menjadi penyebab masyarakat lebih memilih kosmetik impor. Sayangnya, jika dirinci lebih jauh, misalnya dari sisi dampak atau efek kesehatan kosmetik itu terhadap tubuh, hal-hal seperti ini belum terlalu menjadi perhatian bagi masyarakat saat membeli kosmetik.

Selain itu, hingga sekarang industri kosmetik nasional masih bergantung pada bahan baku produksi kosmetik yang masih banyak diimpor dari luar negeri. Sebelumnya, pemerintah menyebutkan bahwa impor produk kosmetik masih terbilang tinggi sehingga menjadi salah satu tantangan yang perlu dicarikan solusinya.

Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, impor kosmetik pada 2018 sebesar USD 850,15 juta, meningkat dibandingkan 2017 yang sebesar USD 631,66. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat struktur industri nasional.

Sementara itu, Ketua Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Sancoyo Antarikso menjelaskan bahwa saat ini industri kosmetika menghadapi beberapa tantangan, salah satunya yakni bagaimana industri kosmetik Indonesia senantiasa menyediakan produk-produk kosmetik yang relevan bagi konsumennya di Indonesia, baik dari sisi fungsi, inovasi, tren kemasan, hingga harga. Perkosmi juga berupaya meningkatkan daya saing kosmetik nasional melalui kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapabilitas anggota-anggotanya.

Berita terkait

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

4 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

5 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

49 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

Kemendag emastikan Azarine telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik, halal dan bersertifikat BPOM.

Baca Selengkapnya

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

26 Desember 2023

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

Kosmetik kedaluwarsa adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur dan berdampak buurk pada kulit. Jadi, jangan dipakai lagi.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

23 Desember 2023

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

Menlu Retno Marsudi membahas potensi kerja sama Indonesia dan Maroko di sektor halal dan pengakuan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

14 Desember 2023

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar 51 produk kosmetik yang dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan kanker.

Baca Selengkapnya

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM telah memblokir 61.784 tautan atau link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan mengandung bahan kimia obat.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.

Baca Selengkapnya