Jangan Mudah Percaya Janji Kosmetik yang Bisa Cepat Memutihkan

Reporter

Antara

Jumat, 19 Juli 2019 18:43 WIB

Ilustrasi belanja kosmetik. Boldsky

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perempuan yang ingin memiliki kulit putih secara instan. Berbagai cara pun mereka lakukan, terutama memakai kosmetik yang diklaim bisa memutihkan dalam waktu singkat, apalagi yang harganya murah.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Maya Gustina Andarini, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati memilih produk dan mengonsumsi kosmetik krim pemutih yang menjanjikan putih secara cepat, khususnya yang tidak memiliki izin edar.

"Kosmetik yang diedarkan online belum tentu ada izin edarnya. Masyarakat harus cukup aware, teliti, biasanya mereka edarkan kosmetik mengandung bahan berbahaya, bisa juga mengandung obat tapi sesuai pengawasan dokter," kata Maya.

Maya mengatakan perdagangan sekarang ini sudah dalam jaringan sehingga produk-produk yang diperdagangkan tidak semuanya memiliki izin edar sehingga diragukan kualitas dan keamanannya untuk dikonsumsi. Dengan perdagangan dalam jaringan atau online, maka penjual mudah memasarkan produk dan pembeli mudah mendapatkan, bahkan penjualan produk ilegal yang tidak memiliki izin edar dan mengandung bahan berbahaya juga marak terjadi.

Ilustrasi belanja kosmetik. Boldsky

Advertising
Advertising

"Para konsumen harus mencerdaskan diri dalam mengonsumsi kosmetik, obat tradisional dan suplemen makanan, yang tentunya harus memenuhi standar," tuturnya.

Dia mengatakan pemakaian krim pemutih atau produk obat, suplemen makanan, dan kosmetik yang tidak diketahui bahan kandungannya berpotensi menimbulkan efek samping yang menimbulkan kerusakan sehingga akan memakan dana lebih untuk pemulihan kesehatan dari efek samping tersebut.

"Krim pemutih ada tawaran dengan misleading janji yang tidak sesuai, memutihkan jangka waktu sehari. Masyarakat harus hati-hati di situ, kalau ada janji enggak tahu isinya merkuri atau bahan dilarang," ujarnya.

Dia mengatakan dalam memilih produk, masyarakat harus cerdas dan pertama kali melihat bagus tidaknya kemasan, memerhatikan ada tidaknya nomor izin edar, dan melihat informasi bahan kandungan. Aspek kualitas dan keamanan tetap harus menjadi perhatian utama dalam mengonsumsi produk apapun.

"Lihat edarnya, lihat kemasan bagus tidak, labelnya lengkap atau tidak. Kalau hanya merek x krim malam tidak ada ingredients-nya (bahan kandungan) apa, siapa yang buat, siapa yang edarkan, jangan dibeli walaupun itu online, jangan dibeli, itu sangat krusial, jadi label itu penting sekali," ujarnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan harga miring yang ditawarkan oleh penjual, yang mungkin bisa jadi sepertiga dari harga produk aslinya, karena bisa jadi itu adalah barang palsu.

Berita terkait

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

1 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

3 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

47 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

Kemendag emastikan Azarine telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik, halal dan bersertifikat BPOM.

Baca Selengkapnya

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

26 Desember 2023

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

Kosmetik kedaluwarsa adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur dan berdampak buurk pada kulit. Jadi, jangan dipakai lagi.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

23 Desember 2023

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

Menlu Retno Marsudi membahas potensi kerja sama Indonesia dan Maroko di sektor halal dan pengakuan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

14 Desember 2023

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar 51 produk kosmetik yang dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan kanker.

Baca Selengkapnya

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM telah memblokir 61.784 tautan atau link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan mengandung bahan kimia obat.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.

Baca Selengkapnya