Demensia, Sindrom Berkurangnya Memori. Simak Penjelasan Pakar

Reporter

Antara

Kamis, 18 Juli 2019 09:52 WIB

Ilustrasi demensia (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini, demensia atau pikun identik dengan oang usia lanjut atau lansia. Padahal, siapapun bisa mengalaminya. Untuk lebih jelasnya, tak ada salahnya menyimak penjelasan para pakar berikut.

Pada sebuah diskusi ilmiah bertema "Tipe Demensia Alzheimer" di Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB), spesialis saraf dr. Andreas Harry SpS (K)menjelaskan bahwa demensia (kepikunan) adalah sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan berkurangnya domain memori yang menyebabkan gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari.

"Demensia bersifat progresif bertahap, dan pada penderitanya tetap dalam keadaan sadar (normal consiousness)," katanya pada diskusi yang diikuti sejumlah peneliti yang juga kandidat master (S2) dan doktor (S3) itu.

Ia merujuk konferensi dokter ahli syaraf dunia tentang penyakit Alzheimer yang berlangsung di Paris, Prancis, pada Juli 2011 dan sudah memperkirakan bahwa penderita demensia di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, akan meningkat dramatis.

"Di negara-negara berkembang, jumlah penderita demensia akan meningkat lebih dramatis selama dekade berikutnya, diperkirakan sampai tiga kali lipat lebih tinggi daripada di negara maju," kata dosen pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta dan pengajar luar biasa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar 1996-2001 itu.

Advertising
Advertising

Ilustrasi demensia. REUTERS

Secara epidemiologi, di AS maupun Eropa, prevalensi maksimal penderita demensia pada usia lanjut (demensia senilis) sebesar lima persen pada populasi yang berusia lebih 65 tahun. Persentase ini meningkat menjadi 20 persen pada populasi yang berusia lebih 80 tahun.

"Penyakit Alzheimer diperkirakan sebesar 60 persen dari seluruh penderita emensia," katanya menambahkan.

Ia mengemukakan bahwa berdasarkan penelitian epidemiologi di Amerika Serikat, prevalensi penyakit Alzheimer sebesar tiga persen pada populasi berusia 60-74 tahun, 18,7 persen pada populasi berusia 75-84 tahun, dan 47,2 persen pada populasi berusia lebih dari 85 tahun.

"Sehingga diperkirakan pada tahun 2040 terdapat 14 juta penderita Alzheimer dan menjadi penyebab kematian nomor 4 di Amerika Serikat," katanya.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Profesor Dr. Mohammad Hasan Machfoed, SpS (K) pada ASEAN Neurological Association (ASNA) 2011 di Sanur, Bali, menjelaskan prevalensi demensia di Indonesia belum ada angka resminya. Namun, ia memperkirakan angkanya di kisaran lima hingga tujuh persen.

"Kalau di luar negeri (angka prevalensinya) langsung bisa diketahui karena datanya ada, sedangkan kalau di kita (Indonesia) tidak. Angka (di Indonesia) cukup tinggi, namun jumlah, pastinya secara resmi belum ada," katanya.

Menurutnya, di Indonesia demensia semakin banyak karena yang utama dari aspek usia. "Demensia menjadi penting karena usia harapan hidup itu semakin lama semakin tinggi sedangkan demensia itu penyakitnya orang tua bukan anak-anak, dengan demikian dengan kondisi tersebut maka timbul kelainan yang disebut demensia," katanya.

Berita terkait

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

6 hari lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

6 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

14 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

14 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

16 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

19 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

49 hari lalu

Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia

Baca Selengkapnya

Intel Luncurkan Prosesor i9-14900KS dengan Frekuensi Turbo 6,2 GHz

53 hari lalu

Intel Luncurkan Prosesor i9-14900KS dengan Frekuensi Turbo 6,2 GHz

Prosesor i9-14900KS memiliki kekuatan besar dengan 24 core (8 berorientasi kinerja dan 16 core efisiensi), 32 thread, dan Intel Smart Cache 36MB.

Baca Selengkapnya

Akan Dirilis 14 Maret 2024, Ini Spesifikasi Prosesor Intel Core i9-14900KS

57 hari lalu

Akan Dirilis 14 Maret 2024, Ini Spesifikasi Prosesor Intel Core i9-14900KS

Prosesor Intel Core i9-14900KS didasarkan pada arsitektur Raptor Lake Refresh dan menampilkan 8 core performa (P) dan 16 core efisien (E).

Baca Selengkapnya

ChatGPT Kini Dilengkapi Fitur Memori Digital untuk Mengingat Riwayat Percakapan

15 Februari 2024

ChatGPT Kini Dilengkapi Fitur Memori Digital untuk Mengingat Riwayat Percakapan

ChatGPT dapat mengingat detail informasi penting dari pengguna seperti hal-hal yang sebelumnya ditanyakan dan menerapkan ingatan itu pada percakapan berikutnya.

Baca Selengkapnya