Pengelolaan Keuangan yang Salah Bikin Generasi Milenial Bangkrut

Reporter

Antara

Selasa, 9 Juli 2019 13:33 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang baru bekerja di Jakarta mengeluhkan kerasnya hidup di ibu kota. Beban sewa tempat tinggal, uang transportasi, biaya kebutuhan sehari-hari, dan ongkos gaya hidup tidak murah. Jika tidak pandai-pandai mengatur keuangan, bisa jadi para pekerja milenial akan menghabiskan uang mereka untuk hal yang sia-sia, bahkan bisa berujung utang.

Menurut konsultan media sosial Jonathan End, kuncinya ada pada perencanaan keuangan jangka panjang. Hanya saja, para pekerja milenial yang hidupnya tak pernah jauh dari teknologi dan media sosial cenderung memiliki karakter terburu-buru dan impulsif sehingga tidak memiliki perencanaan untuk jangka panjang.

Baca juga:
Mengapa Remaja Harus Belajar Pengelolaan Keuangan?

"Adanya media sosial seperti Instagram, lalu di dalamnya ada para influencer, tentu bisa memicu para milenial untuk bisa menjadi seperti mereka, sehingga mempengaruhi gaya hidup dan malah menjadi impulsif," kata Jonathan.

Pria yang juga aktif membagikan konten seputar anggaran di Instagram itu menambahkan bahwa, gaya hidup impulsif seperti slogan YOLO (You Only Live Once) hingga maraknya budaya minum kopi bersama kolega seusai bekerja, membuat pekerja muda tidak sadar bahwa telah mengeluarkan uang demi hal-hal kecil yang bukan prioritas.

Advertising
Advertising

"Bayangkan saja, gaji misalnya 5 juta, es kopi sekali beli 30 ribu, dikalikan saja selama 20 hari kerja, sudah berapa uang yang terbuang demi itu saja? Padahal kebutuhan kita, gol kita bukan itu," jelas Jonathan.

Menyampingkan hal-hal impulsif seperti membeli es kopi dan nongkrong bersama kawan mungkin terasa berat di era yang menuntut eksistensi diri di lingkaran pertemanan dan media sosial ini sehingga banyak milenial yang memaksa diri untuk terus terlihat tanpa memikirkan hal lain yang lebih penting.

Rekomendasi Jonathan bagi para pekerja milenial agar pemasukannya tidak terbuang sia-sia adalah memulai untuk melakukan perencanaan keuangan, melihat apa prioritas utama yang harus dipenuhi.

Artikel lain:
Rencanakan Keuangan Selagi Muda dengan Empat Cara Berikut

"Jadi, misalnya golku adalah punya rumah sendiri di umur sekian, aku harus bisa memperhitungkan berapa persen dari gajiku untuk ditabung demi gol itu tadi," ujarnya.

Namun, tujuan jangka panjang seperti rumah, mobil, hingga liburan ke luar negeri agar dapat dicapai tentu membutuhkan waktu yang tak singkat. Terlebih, karakter tergesa-gesa yang terbentuk di generasi ini kerap membuat mereka tidak sabaran dan malah menyerah untuk gol tersebut.

"Benar-benar harus niat dan komitmen dengan diri sendiri. Harus mau bersusah payah dulu di usia muda, biar ke depannya bisa menikmati jerih payah itu," tuturnya.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

6 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

11 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

13 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

14 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

19 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya