TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi hip-hop Nicki Minaj berencana tampil di Arab Saudi setelah negara itu melepaskan puluhan tahun pembatasan hiburan. Begitu menurut Page Six. Penyanyi rap wanita ini dikenal karena gayanya yang aneh dan provokatif dan hits seperti "Anaconda," di mana dia nge-rap tentang pantatnya yang gemuk besar.

Lirik lagunya sering dicampur dengan kata-kata kotor dan video musiknya sering memuat goyang pantat yang vulgar. Kelompok-kelompok Kristen mengkritik penampilannya di Grammy Awards 2012, yang menampilkan simbol-simbol para imam penari dan pengusiran setan.

Artikel lain:
Akesori Unik Nicki Minaj di MTV VMA 2018 Karya Rinaldy Yunardi

Penyelenggara Saudi mengumumkan Minaj akan menjadi penampil utama di Jeddah World Fest pada 18 Juli. Konser yang sejalan dengan hukum Saudi itu bebas alkohol dan obat-obatan, terbuka untuk orang berusia 16 tahun ke atas, dan akan berlangsung di Stadion King Abdullah.

Berbagai reaksi muncul menanggapi pengumuman itu, mulai dari terkejut, sukacita, hingga kritik dan kekecewaan. Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter dan ditonton lebih dari 37.000 kali, seorang wanita Saudi yang mengenakan jilbab longgar menuduh pemerintah Saudi munafik karena mengundang Minaj untuk tampil tetapi mengharuskan wanita yang menghadiri konser dengan mengenakan abaya.

Penyanyi Nicki Minaj berpose saat menghadiri Milan Fashion Week Spring 2019. REUTERS

"Dia akan tampil dan menggoyang pantatnya dan semua lagunya tidak senonoh dan tentang seks dan pantat bergetar, dan kemudian Anda menyuruh saya mengenakan abaya. Apa apaan?" kata wanita Saudi itu.

Penyelenggara Saudi mengatakan konser akan disiarkan secara global dan diliput oleh MTV. Penampil lain termasuk artis Inggris Liam Payne dan DJ Amerika Steve Aoki. Kerajaan ini juga menjanjikan visa elektronik cepat untuk pengunjung internasional yang ingin hadir.

Artikel lain:
Pertengkaran dengan Nicki Minaj, Bukti Cardi B Ibu yang Protektif

Selama beberapa bulan terakhir, kerajaan telah menyaksikan pertunjukan Mariah Carey, Enrique Iglesias, Black Eyed Peas, rapper Sean Paul, DJ David Guetta, dan Tiesto. Itu terlepas dari reaksi internasional yang meluas sejak Oktober 2018 atas pembunuhan kritikus dan penulis Jamal Khashoggi oleh agen-agen Saudi yang dekat dengan putra mahkota Mohammed Bin Salman di konsulat kerajaan di Turki.

Konser semacam itu merupakan perubahan besar dari ketika polisi moral Saudi akan menyerang perusahaan yang memainkan musik keras. Pemisahan gender antara pria dan wanita lajang masih diberlakukan di banyak restoran, kedai kopi, sekolah umum, dan universitas, tetapi aturan lain telah melonggar dengan wanita sekarang diizinkan untuk mengemudi dan menghadiri acara di stadion olahraga.